Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Perampokan Toko Emas di Medan Ditangkap, Kapolda Sumut: Mereka Terlatih

Kompas.com - 15/09/2021, 23:54 WIB
Dewantoro,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

 

MEDAN, KOMPAS.com - Aksi perampokan di dua toko emas di Pasar Tradisional Simpang Limun, Medan, Sumatera Utara (Sumut) pada Kamis (26/8/2021) diketahui direncanakan dengan baik oleh para pelaku.

Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan dalam konferensi pers di Mapolda Sumut pada Rabu (15/9/2021), para pelaku sebelumnya berpengalaman melakukan perampokan.

Dikatakannya, otak perampokan itu seorang pria yang menjadi DPO Polda Riau, yakni Hendri Tampubolon (38) yang tewas karena menyerang dan hendak melarikan diri saat rekonstruksi di Batang Kuis, Deli Serdang, sekitar tiga hari yang lalu.

Baca juga: Polisi Tembak Mati Satu Perampok Toko Emas di Simpang Limun Medan

Hendri mengajak tiga orang berinisial FA, PS dan PR yang dipertemukan oleh D. 

Selanjutnya, Hendri menyuruh tiga orang yang direkrutnya itu untuk mengobservasi di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan, dalam menentukan toko besar yang akan menjadi sasaran perampokan.

Adapun observasi itu dilakukan pada Rabu (25/8/2021) siang. Setelah observasi, Hendri memutuskan perampokan akan dilakukan pada Kamis (26/8/2021) siang. 

Baca juga: Perampok Toko Emas di Medan Ditangkap, Pelaku Utama Ditembak Mati

Kemudian, lanjut Panca, Hendri mempersenjatai mereka dengan senjata api jenis FN. Sementara Hendri sendiri memegang senjata laras panjang dan senjata api jenis revolver tidak digunakan.

Mereka kemudian berangkat dari rumah D menuju lokasi.

"Dari fakta yang ditemukan, hasil penyelidikan bahwa kegiatan ini terencana dengan baik. Kenapa demikian, yang pertama, sebelum melakukan (perampokan) mereka observasi," ungkap Panca.

Kedua, lanjut Panca, seluruh pelaku menggunakan atau melapisi tangannya dengan hansaplas dengan tujuan sidik jarinya tidak terlihat oleh polisi.

Kemudian kendaraan yang digunakan juga merupakan hasil kejahatan. Hendri menggunakan sepeda motor hasil perampokan di Rokan Hulu, lalu dibawa ke Medan. 

Sedangkan FA dan PR menggunakan sepeda motor yang juga hasil pencurian dengan kekerasan di kawasan Percut Sei Tuan, Deli Serdang pada tanggal 20 Agustus 2021. 

Empat dari lima orang pelaku perampokan dua toko emas di Pasar Tradisional Simpang Limun berdiri membelakangi awak media saat konferensi pers pengungkapan kasus tersebut di Mapolda Sumut pada Rabu (15/9/2021) sore. Satu dari lima tersangka tewas ditembak merupakan otak pelaku yang sudah berkali-kali merampok di Sumut dan Riau.KOMPAS.COM/DEWANTORO Empat dari lima orang pelaku perampokan dua toko emas di Pasar Tradisional Simpang Limun berdiri membelakangi awak media saat konferensi pers pengungkapan kasus tersebut di Mapolda Sumut pada Rabu (15/9/2021) sore. Satu dari lima tersangka tewas ditembak merupakan otak pelaku yang sudah berkali-kali merampok di Sumut dan Riau.

Tertangkap rekaman CCTV

Dikatakan Panca, pengungkapan kasus perampokan tidak lepas dari penelusuran melalui rekaman CCTV yang ada di sepanjang jalan.

Pihaknya menyelidiki dengan dukungan rekaman CCTV baik yang ada di Pemerintah Kota Medan, Dinas Perhubungan Kota Medan maupun Polda Sumut sendiri.

Adapun rekaman CCTV, kata dia, menjadi salah satu bukti yang tidak terbantahkan. 

"Itu CCTV kita kumpulkan dari seluruh jalan di Kota Medan sehingga bisa disimpulkan tersangka di mana larinya, di mana mereka bagi atau serahkan hasil kejahatan itu lalu berpencar," katanya.

Polisi mengantongi rekaman CCTV keberangkatan para pelaku dari rumah D menggunakan dua sepeda motor yang melintas di Jalan Menteng melewati Jalan Seksama, Jalan Afnawi Harahap, hingga Pasar Tradisional Simpang Limun.

Rekaman CCTV juga merekam aktivitas pelaku saat tiba di parkiran, kemudian PR dan Hendri berjalan di paling depan, kemudian FA dan PS mengikuti di belakangnya. 

Begitu pun, saat mereka berjalan menuju toko sasaran dan sempat batal karena ada seseorang berkaos cokelat yang dicurigai sebagai polisi kemudian memutar balik dan beraksi, lalu melarikan diri.

Bahkan, lanjut Panca, pihaknya juga menemukan rekaman CCTV saat salah satu pelaku membeli hansaplas di minimarket.

"Kasus ini lengkap, pelakunya, kita bisa yakinkan dan buktikan bahwa pelaku tidak libatkan anggota TNI atau Polri," katanya.

Panca melanjutkan, dari hasil penyelidikan, mereka melakukan aksi perampokan hanya dalam waktu 3 menit.

Sedangkan saat para pelaku tiba di pasar dan pergi setelah melakukan aksinya dalam waktu 8 menit.

"Kita lihat ini orang-orang yang terlatih. Dari hasil keterangan, bahwa memang sebelumnya mereka latihan singkat. Tingginya meja dipelajari, setinggi pinggang, dilatih. Juga menyiapkan hansaplas," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com