Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Yogyakarta Akui Kesulitan Terapkan One Gate System untuk Saring Wisatawan Masuk

Kompas.com - 15/09/2021, 19:30 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengaku kesulitan dalam menerapkan one gate system di wilayahnya, sehingga dibutuhkan partisipasi dari seluruh kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengungkapkan sejak minggu lalu bus-bus pariwisata telah masuk ke Kota Yogyakarta.

Tercatat ada sebanyak 43 bus masuk ke Kota Yogyakarta pada hari Sabtu (11/9/2021) lalu.

Kemudian, sehari setelahnya kunjungan bus wisata melonjak menjadi 135.

"One gate system tetap akan kita berlakukan, cuma saya rasa itu tidak bisa kalau hanya dilakukan di Kota Yogyakarta. Secara teknis kita siap, tapi kalau sendirian tidak mampu," kata dia, Rabu (15/9/2021).

Baca juga: Akhirnya Pemenang Lomba Mural Gejayan Memanggil Diumumkan, Karya di Jembatan Kewek Yogya Dapat Penghargaan

Menurutnya meskipun rombongan atau kendaraan dari luar daerah berhasil dihalau mereka tetap bersikeras untuk memasuki Kota Yogyakarta.

Selama ini Malioboro masih menjadi tujuan utamanya mengingat destinasi wisata lain belum dibuka kecuali Gembira Loka (GL) Zoo.

"Kemarin kita lihat bus-bus itu tidak ada yang masuk ke Kota Yogyakarta. Tetapi parkir di luar Kota Yogyakarta seperti di Jalan Magelang, mereka masuk ke Yogyakarta dengan menggunakan angkutan online, jadi tidak terskrining," kata Heroe.

Menurut dia, jika wisatawan yang masuk tidak terskrining maka wisatawan tidak bisa dipastikan telah memiliki hasil negatif pada tes antigen atau PCR.

"Kalau wisatawan itu tidak terskrining, tidak dipastikan apakah sudah vaksin, negatif antigen, atau PCR, siapa yang tidak risau? Jangan-jangan setelah ini (kasus Covid-19) di Kota Yogyakarta naik lagi," ungkap dia.

Baca juga: Yogyakarta Disesaki Wisatawan di Akhir Pekan, Sultan HB X Pertanyakan Biro Travel: Kepentingannya Apa

Heroe yang juga sebagai Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta itu mengaku telah melakukan komunikasi dengan pemerintah kabupaten lain.

Dengan harapan. skema one gate system dapat diterapkan bersama.

Ditambah lagi, sekarang ini sudah ada tiga destinasi wisata di DIY yang sudah melakukan uji coba beroperasi kembali.

Sehingga dibutuhkan sinergi antardaerah, tamu yang masuk ke DIY dipastikan terbebas dari paparan Covid-19 selain itu juga untuk memastikan wisatawan sudah mendapatkan vaksinasi.

"Karena itu, kami berharap, teman-teman di Sleman, Bantul, Gunungkidul dan Kulon Progo, juga ikut menerapkan (one gate system), untuk menjaga warganya. Supaya, misalnya, ada (turis) yang belum lengkap persyaratannya bisa kita hindarkan, jangan diperbolehkan masuk," kata dia.

Untuk diketahui, dengan menggunakan one gate system wisatawan yang masuk ke Kota Yogyakarta diwajibkan singgah dulu ke Terminal Giwangan untuk melakukan skrining menyeluruh.

Dalam skrining itu dilakukan pengecekan sertifikat vaksin, surat bebas Covid-19 bisa berupa hasil negatif rapid tes antigen atau PCR.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com