Saat ini, menurut Dewi, aplikasi perpustakaan digital yang digunakan sekolahnya memang baru tahap pengenalan kepada para guru-guru, belum sampai ke murid dan orangtua.
“Aplikasinya bisa untuk 500 pengguna, karena memang kita pilih paket yang paling rendah. Jumlah bukunya memang terbatas, sekarang ada 95 buku lebih, tapi nanti kita bisa tambah dengan membeli buku digital Gramedia,” kata Dewi.
Para guru yang sudah mencoba program perpustakaan digital merasa sangat terbantu.
Apalagi, mengakses buku yang menjadi kebutuhan kini semakin praktis.
“Jadi kita bisa baca buku di manapun tanpa membawa-bawa bukunya, cukup buka ponsel saja. Jadi bukunya awet dan semua sistem administrasi perpustakaan sudah lengkap di aplikasinya,” kata Dewi.
Baca juga: Kerja Sama Unpad-Kompas Gramedia Siapkan Pembelajaran Berkualitas
Tim Gramedia Garut mendukung tiap sekolah menerapkan perpustakaan digital.
Lewat perpustakaan digital ini, pengelola perpustakaan bisa memilih buku yang akan disediakan.
Gramedia telah menyediakan buku dari 700 penerbit, baik dari Gramedia sendiri maupun penerbit di luar Gramedia.
“Mau buku pelajaran, non-pelajaran, majalah, hingga koran pun bisa ada. Buku digital ini harganya bisa lebih murah dari buku biasa,” kata tim Gramedia Garut.
Saat ini, beberapa sekolah juga sudah mulai bekerja sama dengan Gramedia untuk menyediakan perpustakaan digital.
Bahkan, sekolah-sekolah di Jakarta menggunakan paket premium hingga aplikasi perpustakaan miliknya muncul di Play Store, meski aksesnya hanya untuk siswa dan guru di sekolah.
Dengan paket premium, nama aplikasinya bisa sesuai permintaan.
Bahkan, perusahaan-perusahaan besar juga sudah mulai menyediakan perpustakaan digital bagi para karyawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.