Setelah itu, sore harinya tim dari PPPPTK Matematika datang membawa tim kebersihan.
Tim tersebut kemudian membersihkan rumah dan menyemprot disinfektan.
"Suami saya yang agak-agak curiga, kok sepertinya pejabat yang akan datang. Tapi saya tidak mikir sampai ke arah Pak Nadiem," tuturnya.
Senin (13/9/2021) malam sekitar pukul 20.30 WIB ada dua mobil datang. Kemudian, mereka yang di dalam mobil turun dan mengucapkan salam kepada semua penghuni rumah.
"Surprise banget, saya tidak berpikir sekelas menteri mau tidur di rumah saya. Datang dua mobil, turun anak-anak muda itu, pakai kaus hitam-hitam," tuturnya.
Nuri yang merupakan guru sekolah dasar (SD) Negeri Jetisharjo, Sleman, ini mengungkapkan, ada seorang pria yang waktu itu turun dari mobil paling terakhir.
Orang tersebut mengenakan sepatu pantofel, celana jins, dan kaus.
"Ada satu orang turun dari mobil terus menurunkan kopernya. Assalamualaikum Bu Nuri, gitu. Suami saya (bilang) itu Pak Menteri, Pak Nadiem. Beneran? Saya masih tidak percaya. Akhirnya Pak Nadiem membuka masker, baru saya percaya," ujarnya.
Saat di depan rumah, Nadiem Makarim sempat kembali bertanya kepadanya apakah diperbolehkan untuk menginap.
"Ini boleh tidak saya menginap? (Mengulang ucapan Nadiem). Oh boleh, silakan masuk, nginap, Pak? Terus bawa kopernya masuk," ucapnya.
Nuri, suami, mertua, dan Nadiem Makarim kemudian berbincang santai di ruang tamu.
Perbincangan secara santai dan kekeluargaan tersebut berlangsung hingga sekitar pukul 22.00 WIB.
"Satu jam lebihlah ya kita ngobrol. Setelah itu tidur," tuturnya.
Nuri mengaku telah menyiapkan kamar yang dulu digunakan oleh adiknya untuk tidur Nadiem Makarim. Kamar tersebut posisinya tidak jauh dari ruang tamu.
"Ini kamar adik saya, ya seadanya kondisinya kayak gini," ucapnya.