MALANG, KOMPAS.com - Rencana pemerintah untuk mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi dinilai terlalu dini
Pemerintah dianggap belum siap melakukan transisi menuju endemi sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan virus Covid-19 sulit tertangani.
Di sisi lain, transisi dari pandemi ke endemi dinilai tidak serta merta menaikkan pertumbuhan ekonomi akibat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi perekonomian global.
Baca juga: Transisi Pandemi ke Endemi, Jokowi: Jangan Euforia, Covid Selalu Mengintip
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya (UB) Abdul Ghofar mengatakan, transisi dari pandemi menuju endemi itu akan berpengaruh pada pola pikir masyarakat sehingga abai pada penerapan protokol kesehatan yang dapat memicu meningkatnya transmisi virus corona.
"Masyarakat kita akan cenderung merasa bahwa Covid-19 sudah selesai. Berbahayanya adalah ketika masyarakat menjadi abai dengan protokol kesehatan," kata Ghofar melalui keterangannya, Rabu (15/9/2021).
Pada saat yang sama, pemerintah akan kesulitan menekan laju kegiatan masyarakat.
"Hal itu dapat memicu kasus semakin tinggi sementara kebijakan pembatasan juga akan semakin susah karena sudah dianggap endemi, bukan lagi pandemi," katanya.
Empat saran
Ada empat hal penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah jika memulai transisi menuju endemi.
Yakni capaian vaksinasi, standar layanan kesehatan, kebiasaan hidup new normal dan stimulus ekonomi.
Jika pemerintah sudah maksimal mempersiapkan empat hal tersebut, Ghofar menilai transisi menuju endemi akan efektif memulihkan pertumbuhan ekonomi.
Namun, kondisi saat ini belum memungkinkan untuk melakukan itu.
Baca juga: Gibran Klaim Vaksinasi Covid-19 di Solo Sudah Capai 100 Persen dari Target Pemerintah