Sebaliknya, Santoso mengatakan, pihaknya lebih memprioritaskan uji coba pembukaan destinasi wisata di Kota Blitar, terutama Makam Presiden Soekarno.
Salah satu pertimbangannya, kata Santoso, karena tuntutan masyarakat yang selama ini menggantungkan mata pencahariannya dari sektor penunjang pariwisata di sekitar Makam Bung Karno.
Baca juga: Pesawat Rimbun Air Ditemukan dalam Kondisi Hancur, Polisi: Kecil Kemungkinan Kru Selamat
Mereka adalah ratusan keluarga yang terdiri dari pedagang suvenir, penjual bunga, jasa dokumentasi foto, penarik becak, pemilik homestay dan lainnya.
Santoso juga menggarisbawahi tingginya animo masyarakat untuk berkunjung dan berziarah ke Makam Bung Karno.
"Pelonggaran dalam perpanjangan PPKM level ini tidak kami ambil semua, tapi sedikit demi sedikit sambil kami pantau dan pastikan pelaksanaan protokol kesehatan. Jangan sampai seperti kabar itu, Wisma Atlit kabarnya mulai kedatangan banyak pasien lagi," ujar dia.
Karenanya, kata dia, untuk sementara pihaknya tidak mengizinkan uji coba pembukaan pelayanan bioskop meskipun hal itu diperbolehkan.
Baca juga: Pesawat Rimbun Air Hilang Kontak di Intan Jaya Papua
Santoso mengaku, telah memanggil Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan selaku pengelola Makam Bung Karno dan Istana Gebang, destinasi wisata utama Kota Blitar.
"Kemarin Kepala Dinas sudah dipanggil diajak ngomong. Silahkan (buka) yang penting kesiapannya, skema penerapan protokol kesehatannya bagaimana," ujar dia.
Santoso juga mengklaim bahwa rencana uji coba pembukaan Makam Bung Karno akan mensyaratkan penerapan aplikasi PeduliLindungi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.