Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan BP2LHK Kupang Mengembangbiakkan Kura-kura Leher Ular yang Punah di Habitatnya

Kompas.com - 15/09/2021, 11:58 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kura-kura leher ular atau Chelodina mccordi saat ini telah punah di habitat aslinya di Danau Peto, Desa Maubesi, Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sejumlah pihak, telah berupaya mengembalikan keberadaan satwa itu. Di antaranya Balai Penelitian Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Kupang.

Kepala BP2LHK Kupang Erwin menyebut, kura-kura leher ular merupakan satwa ikonik yang menjadi kebanggaan masyarakat NTT. 

Ia menuturkan, 40 ekor kura-kura leher ular pernah dilepasliarkan di Danau Peto, Pulau Rote pada 2009.

Namun, saat ini, kura-kura leher ular tidak ditemukan lagi di habitat aslinya itu.

Baca juga: Kura-kura Leher Ular di Rote Ndao, NTT, Telah Punah

Saat pelepasliaran kura-kura leher itu, MS Kaban yang merupakan menteri kehutanan periode tersebut, memberikan empat ekor satwa tersebut kepada Balai Litbang LHK Kupang untuk diteliti.

"Selama kurang lebih 12 tahun, telah dilakukan penelitian seperti aspek populasi dan habitatnya di Pulau Rote, aspek reproduksi, pembesaran dan pertumbuhan kura-kura leher ular Rote," ujar Erwin, kepada Kompas.com, Rabu (15/9/2021) pagi.

Menurut Erwin, kura-kura leher ular Rote memasuki masa berkembangbiak setelah umur enam tahun.

Setelah kawin, seekor induk betina bisa bertelur sebanyak dua sampai tiga kali per tahun. Dalam sekali bertelur, kura-kura leher betina menghasilkan lima sampai 20 telur.

 

Saat ini, jumlah kura-kura leher ular Rote yang ada di Balai Litbang LHK Kupang sebanyak 35 ekor.

Erwin memerinci, puluhan kura-kura leher ular itu terdiri dari dua ekor indukan, tiga ekor berumur enam tahun (menetas 2015), tujuh ekor berumur empat tahn (menetas 2017), tiga ekor berumur tiga tahun (menetas 2018).

Lalu, sembilan ekor berumur dua tahun (menetas 2019) dan 11 ekor berumur satu tahun (menetas 2020).

Baca juga: Kura-kura Leher Ular yang Punah di Habitatnya Berhasil Dikembangbiakkan oleh BP2LHK

"Saat ini sedang menetaskan telur sebanyak 13 butir," kata dia.

Balai Litbang LHK Kupang pun menyerahkan empat ekor kura-kura leher ular Rote untuk mendukung program repatriasi yang diinisasi BBKSDA NTT dan WCS IP pada 14 September 2021.

"Harapan ke depan suatu saat kura-kura leher ular rote hasil konservasi ex situ ini  bisa direintroduksikan kembali ke habitat alaminya di Pulau Rote. Sehingga kura-kura ini bisa lestari di habitat alaminya dan di area konservasi ex situ," ujar Erwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com