PALEMBANG, KOMPAS.com- Pandemi Covid-19 selama 2021 membuat angka perceraian di kota Palembang, Sumatera Selatan, menjadi meningkat.
Berdasarkan data dari Pengadilan Agama Kelas 1 A Palembang, sepanjang Januari-September 2021, sebanyak 2.250 pasangan mengajukan gugatan cerai di pengadilan agama setempat, hingga menimbulkan janda dan duda baru.
Pengajuan gugatan cerai pada Januari-September 2021 naik sebanyak 10 persen dibandingkan tahun lalu.
"Rata-rata setiap bulan ada 250 sampai 300 kasus perceraian yang masuk ini didominasi usia 30-40 tahun," kata ketua Pengadilan Agama Kelas 1 A Palembang, Mahmud Dongoran, Rabu (15/9/2021).
Baca juga: Kasus Perceraian di Gresik Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Dampak Covid-19: ekonomi terganggu, perceraian meningkat
Meningkatnya kasus percerian itu menurut Mahmud adalah dampak dari pandemi Covid-19.
Dimana pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 membuat perekonomian masyarakat menjadi terganggu.
Selain itu, dampak dari adanya PHK juga menyebabkan pendapatan warga menjadi hilang hingga meninmbulkan masalah rumah tangga.
"Seperti halnya tukang ojek yang semula pnumpangnya banyak tapi karena pandemi ia hanya di rumah saja tidak memberikan nafkah ke istri. Faktor ini menjadi masalah dan menimbulkan perceraian. Hampir rata-rata kasus perceraian timbul karena masalah ekonomi," ujarnya.
Baca juga: Kawin Cerai hingga 7 Kali, Oknum PNS di Kejaksaan Dilaporkan Istri Siri
Tanggapan Wali Kota Palembang
Wali Kota Palembang, Harnojoyo menanggapi terkait tingginya kasus perceraian. Ia pun tak menampik jika dampak dari pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Sehingga, pemerintah pun kini berupaya membantu dengan memberi kelonggaran kegiatan masyarakat untuk tetap beraktivitas agar bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga.
"Kami juga mmberikan pembinaan kepada usaha kecil dan memberikan kredit tanpa bunga dan agunan sebagai salah satu upaya memulihkan perekonomian,"ujarnya.
Tak hanya kasus perceraian, kemiskinan di Palembang pun diakui Harno ikut mengalami peningkatan. Dengan dibukanya lagi kegiatan masyarakat diharapkan bisa membantu warga yang terdampak.
"Tetapi tetap juga memperhatikan faktor kesehatan jadi keduanya bisa sejalan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.