Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Terjang Nabire dan Yapen di Papua, Akses Jembatan Putus dan 2 Rumah Warga Longsor

Kompas.com - 14/09/2021, 19:40 WIB
Pythag Kurniati

Editor

PAPUA, KOMPAS.com- Dua kabupaten di Provinsi Papua yakni Kabupaten Nabire dan Kabupaten Yapen diterjang banjir, Selasa (14/9/2021).

Akibatnya, akses jembatan di Nabire terputus. Tak hanya itu, dua unit rumah di Yapen juga mengalami longsor.

Banjir terjadi karena oleh hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Mantembu, Kali Dingin, Kali Wanggar, serta Kali Yaro.

Baca juga: Kapolda Papua Pastikan PON Tetap Aman meski KKB Berulah di Pegunungan Bintang, Ini Alasannya

Tinggi air mencapai 200 sentimeter, jembatan putus

Hasil pemantauan di lapangan, ketinggian muka air berkisar antara 40 hingga 200 sentimeter.

Kondisi ini menyebabkan akses jembatan menuju Desa Parauto, Kabupaten Nabire terputus.

Pusdalops BPBD Kab Nabire Medy Tonapa mengatakan, tim sudah mengerahkan perahu karet untuk melakukan pendataan dan koordinasi di wilayah terdampak.

"Karena akses jembatan putus, kami berusaha menyeberang dengan peralatan perahu karet," ujar Medy Tonapa.

Baca juga: 28 Distrik di Pegunungan Bintang Belum Punya Pos Keamanan, Kapolda Papua: KKB Manfaatkan Minimnya Personel

Ribuan KK terdampak

Menurut Medy, warga yang berada di Distrik Yaro yakni Yaro 1 (Jaya Mukti) dan Yaro 2 (Makmur) terdampak atas peristiwa ini.

"Yaro 1 (Jaya Mukti) sebanyak 250 KK terdampak, sedangkan Yaro 2 (Makmur) sebanyak 250 KK terdampak," ujar Medy Tonapa, Pusdalops BPBD Kab Nabire melalui pesan singkat, Selasa (14/9).

Sedangkan di Kabupaten Yapen, terdapat dua distrik yang terdampak yakni Distrik Yapen Selatan dan Distrik Anotaurei.

Selain banjir, peristiwa ini juga mengakibatkan dua unit rumah longsor di Kp Imandoa.

Baca juga: Banjir Bandang di Pandeglang, 14 Rumah Rusak

Imbauan untuk warga

Kondisi di dua kabupaten tersebut kini berawan dan mendung.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi mengenai prakiraan musim hujan.

Di wilayah Papua, musim hujan diprediksi terjadi pada bulan September hingga November.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca yang memicu terjadinya bahaya hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang.

Masyarakat juga dapat memantau informasi prakiraaan cuaca melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk.

Sumber: Rilis BNPB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com