Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bu Uun, Tinggal di Rumah Tak Layak Huni Seorang Diri demi Menjaga Asa Wasiat Orangtua

Kompas.com - 14/09/2021, 15:05 WIB
Agie Permadi,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

Akan Dibangun secara swadaya

Ditemui ditempat lain, Ketua RW 07 Rustama mengatakan, bahwa pengurus daerah setempat memang prihatin dengan kondisi Bu Uun, rumah tak layak huni itu sebelumnya rumah biasa

Namun karena tak terurus dan termakan usia, rumah itu kini semakin lapuk seperti akan roboh.

“Dan kami rencananya barusan sudah musyawarah dengan pihak terkait tadi mungkin akan meneruskan membangun bangunan yang sudah ada itu dengan cara swadaya masyarakat yang ada, sehingga rumah beliau layak huni,” ucapnya.

Selain itu, rasa peduli warga terhadap Bu Uun juga tetap terjalin, banyak bantuan dari tetangga atau warga setempat, termasuk dari pemerintah yang langsung di salurkan kepadanya.

Bahkan kondisi Bu Uun dipantau warga dan aparat setempat.

“Terus memang kami suka kontrol, kan ada tetangga dekatnya kalau ada apa-apa info dari warga kalau nenek sakit suka sampai ke sini. Tapi sepengetahuan saya memang kesehariannya di rumah saja,” ujarnya.

Sementara itu, Pegawai Sosial Masyarakat (PSM) Coblong Dinas Sosial Kota Bandung, mengatakan, bahwa pihaknya sudah beberapa kali mengajukan rumah layak bagi Bu Uun.

Pengajuan itu melalui Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-Rutilahu) Program Nasional Pemberdayaan Masyarat (PNPM) Pemeritah Kota (Pemkot) Bandung di tahun 2015 dan program Rutilahu Pemkot Bandung melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPK3) Kota Bandung.

Namun upaya tersebut tak terealisasi lantaran terkendala aspek administratif kepemilikan tanah.

“Rumah itu tak ada sertifikat atau akta jual beli. Jadi termasuk pada tanah Pemkot. Jadi mungkin hanya hak guna pakai. Kalau pun kita ajukan ke pemkot mungkin hanya akan keluar hak guna pakai, dan itu untuk pembangunan bersifat APBD akan terkendala pada sistem itu,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya kini kembali berembuk dengan berbagai pihak mencari solusi agar Bu uun mendapatkan tempat yang layak untuk dihuni. 

“Mungkin bisa dengan Pak RW untuk memperkuat karena itu wilayah warganya dan kita ingin memanusiakan seorang Bu Uun, minimal satu tempat layak. Walaupun kita mentok di bantuan APBD atau pemerintah. Ya kita coba lah menggandeng beberapa, mungkin melalui CSR (Corporate Social Responsibility),” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Cekcok Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Cekcok Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Regional
Ayah Perkosa Anak Kandung Sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Ayah Perkosa Anak Kandung Sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Regional
Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut 'Bakdo Kupat'

Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut "Bakdo Kupat"

Regional
Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Regional
Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Regional
Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Regional
Jeffri Kaget Kaus Merahnya Dipakai oleh Pembunuh Ibu dan Anak di Palembang, Diambil Pelaku dari Rumah Kosong

Jeffri Kaget Kaus Merahnya Dipakai oleh Pembunuh Ibu dan Anak di Palembang, Diambil Pelaku dari Rumah Kosong

Regional
Tradisi Sungkem Tlompak, Wujud Syukur Masyarakat Lereng Gunung Merbabu

Tradisi Sungkem Tlompak, Wujud Syukur Masyarakat Lereng Gunung Merbabu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com