Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bu Uun, Tinggal di Rumah Tak Layak Huni Seorang Diri demi Menjaga Asa Wasiat Orangtua

Kompas.com - 14/09/2021, 15:05 WIB
Agie Permadi,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Sebuah rumah semi permanen tampak berdiri di lahan kosong di tengah pemukiman penduduk di Jalan Tubagus Ismail, Kampung Kubang Utara, Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.

Secara fisik, rumah berlantai dua itu seperti sudah ditinggalkan penghuninya sejak lama. Dari luar, tampak potongan kaca menempel hanya sekedar menutupi jendela di lantai dua.

Di bagian kiri, tampak lubang besar menganga pada sebuah dinding bilik, kayu penopang rumah itu terlihat sudah miring seperti hendak roboh.

Namun pagi itu, seorang wanita tua terlihat keluar dari rumah tersebut.

Nenek itu berjalan perlahan membawa nasi putih sisa, nampaknya ia hendak menghangatkan kembali sisa makanan itu pada sebuah kompor minyak yang ia taruh di luar rumahnya.

“Itu Mak Uun lagi masak, masaknya emang suka di luar,” kata seorang warga yang menunjukkan sang pemilik rumah, Bu Uun.

Bu Uun merupakan salah satu warga Kota Bandung yang hidup dengan kondisi rumah tak layak huni. Meski bermukim di tengah kota, namun Bu Uun hidup dalam keterbatasan.

Rumah yang ditempatinya itu tak berpintu. Saat memasuki rumahnya, tampak di lantai pertama dijadikan dapur ala kadarnya.

Rumah lansia itu juga tak memiliki sarana Mandi, Cuci, Kakus (MCK), yang ada hanya sebatas tempat menyimpan ember berisi air dengan ditutupi genteng supaya tak terkena debu.

Sementara di lantai dua rumahnya, ada kamar Bu Uun yang ditempati untuk tempat istirahatnya sehari-hari.

Di kamar itu, Bu Uun hanya memiliki dipan besi yang sudah berkarat dengan kasur kapuk usang.

Tak jauh dari dipannya, sebuah lubang menganga yang nampaknya dinding bilik itu sudah tak kuat termakan usia.

Setiap malam, Bu Uun hanya ada satu lampu menggantung menjadi penerang di kamarnya dengan aliran listrik yang didapatkan dari tetangganya.

Bu Uun tinggal sendiri di rumahnya setelah suaminya sudah meninggal sejak lama, sementara anaknya tidak diketahui keberadaannya dan tak pernah pulang untuk menemui Bu Uun.

“Sendiri di sini,” katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com