LAMPUNG, KOMPAS.com - Sebanyak tiga lokasi di Kabupaten Lampung Barat berpotensi tinggi mengalami bencana tanah bergerak atau longsor.
Ketiga titik tersebut merupakan jalur utama yang menghubungkan Lampung Barat dengan Sumatera Selatan dan Bengkulu.
Berdasarkan peta kerawanan dan mitigasi dari Badan Geologi, wilayah tersebut tergolong zona rawan tanah bergerak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat Maidar mengatakan, ketiga titik tersebut masuk kategori sedang - tinggi untuk potensi bencana longsor.
Baca juga: Penyebab Tanah Bergerak, Tak Cuma karena Faktor Alam
"Tiga titik itu yang paling sering terjadi longsor, biasanya menghambat lalu lintas," kata Maidar saat dihubungi, Selasa (14/9/2021).
Ketiga titik tersebut yakni, jalan lintas Liwa (Lampung Barat) - Krui (Pesisir Barat) yang merupakan penghubung menuju Provinsi Bengkulu.
Kemudian jalan lintas Liwa - Ranau, yang menghubungkan ke Sumatera Selatan.
Berikutnya, jalan lintas Sumber Jaya - Liwa.
Baca juga: Tanah Bergerak di Cianjur, Jalan Baru Harus Dibangun dan 11 Rumah Dikosongkan
Sementara itu, untuk antisipasi bencana, Maidar mengatakan, sudah ada tim reaksi cepat di setiap pekon (desa) di Lampung Barat.
"Satu tim ini terdiri dari empat orang. Mereka yang akan pertama tiba di lokasi. Jika bencananya besar, langsung berkoordinasi dengan kabupaten," kata Maidar.
Berdasarkan data Basarnas Lampung, kabupaten lain yang berpotensi bahaya tanah longsor yakni Tanggamus.
Potensi bencana longsor di kabupaten ini masuk kategori sedang hingga tinggi.
Tercatat, sebanyak 21 kecamatan di Kabupaten Tanggamus memiliki potensi bahaya tanah longsor.
Baca juga: Jalan Trans Sulawesi Ambles karena Tanah Bergerak, 1 KK Mengungsi
Arifin Djamal (35), warga Sumber Jaya, Lampung Barat, mengatakan, warga setempat sudah mengetahui bahwa daerahnya rawan bencana tanah longsor atau tanah bergerak.
"Iya, sudah tahu, karena memang sering (longsor) di sini. Makanya ada satgas yang standby. Biasanya warga juga langsung bantu," kata Arifin saat dihubungi.
Hal senada disampaikan Gunawan Widya (39), warga Batu Kramat, Tanggamus.
Menurut Gunawan, warga sudah mengetahui dan memahami bahwa daerah mereka termasuk wilayah rawan longsor.
"Daerah pegunungan, Mas. Jadi memang rawan di sini. Biasanya kalau masuk musim hujan, kita sudah siap-siap," kata Gunawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.