YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Konflik monyet ekor panjang dan manusia terus terjadi di Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bahkan jika ditinggal hanya dua jam lahan pertanian dijarah kawanan monyet.
"Tidak kenal musim karena baik penghujan maupun kemarau tetap saja ada serangan terhadap lahan-lahan pertanian milik warga. Sangat menggangu sekali," kata Lurah Kepek, Saptosari, Suhut saat dihubungi wartawan Selasa (14/9/2021).
Baca juga: Kawanan Kera Ekor Panjang Turun dari Gunung Merapi, Masuki Desa di Magelang
Suhut menjelaskan, para petani kerepotan menghadapi monyet-monyet yang jumlahnya ratusan ekor.
Bahkan saat menunggu menggunakan senapan untuk menakut-nakuti kawanan monyet tetapi tetap terjadi serangan.
Bahkan ketika petani beristirahat, monyet mengambil hasil tanaman warga.
"Kalau ditinggal hanya sejam hingga dua jam, lahan langsung dirusak. Tidak hanya tanaman pangan, buah-buahan seperti pisang hingga pepaya pun dijarah," kata Suhut.
Suhut mengatakan, tak hanya di wilayahnya tetapi hampir seluruh Kapanewon terjadi konflik dengan monyet ekor panjang.
Baca juga: Imbas Penutupan Saat PPKM, Ratusan Monyet Turun Gunung dan Rusak Warung di Obyek Wisata Galunggung
Pihaknya sudah berupaya mengirim surat ke BKSDA DIY namun hingga kini belum ada jawaban.
"Saya dibanyak forum selalu minta ada penanganan tentang monyet ekor panjang. Semoga didengarkan, kasihan masyarakat," ucap dia.