Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Kepastian Nasib 25 ABK KM Hentri yang Hilang 10 Hari di Laut Maluku

Kompas.com - 14/09/2021, 11:50 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Nasib 25 anak buah kapal (ABK) KM Hentri yang hilang selama 10 hari masih belum diketahui setelah kapal yang membawa mereka terbakar pada Jumat (3/9/2021) sekitar pukul 05.00 WIT.

Kapal tersebut terbakar di perairan Kepulauan Tanimbar tepatnya di perairan di antara Pulau Molu dan perairan Maluku Tenggara.

KM Hentri diterjang gelombang tinggi hingga terjadi guncangan hebat yang mengakibatkan kapal tersebut terbakar.

Baca juga: 25 ABK KM Hentri yang Hilang di Laut Maluku Diduga Telah Meninggal Dunia, Ini Analisis Basarnas

Awalnya kapal tersebut membawa 32 ABK dan bertolak dari Pelabuhan Angke Jakarta pada 15 Agustus 2021. Mereka berlayar menuju Papua.

Saat kapal terbakar, 32 ABK terjur ke laut untuk menyelamatkan diri. Namun hanya lima ABK yang ditemukan selamat dan 2 orang meninggal dunia.

Diduga para ABK meninggal dunia

Setelah 10 hari dinyatakan hilang, diduga 25 ABK yang hilang itu telah meninggal dunia.

Kepala Basarnas Ambon, Mustari angkat bicara mengenai seberapa besar peluang para ABK bertahan hidup.

Menurut Mustari, ABK yang menggunakan alat apung di tubuhnya, bisa bertahan maksimal lima hari.

"Untuk daya tahan di air dengan menggunakan alat apung terpasang di badan, biasanya bertahan empat sampai lima hari," tutur dia pada Kompas.com, Senin (13/9/2021).

Baca juga: Mayat Laki-laki yang Ditemukan di Pelabuhan Tual Bukan ABK KM Hentri, Ini Identitasnya...

Hal itu berbeda dengan kondisi ABK jika tanpa mengenakan alat apung di badan.

"Tapi kalau hanya berpegangan di alat apung biasanya bertahan dua sampai tiga hari sudah terlepas karena kondisi kelelahan dan cuaca," imbuh dia.

Mustari mengemukakan, operasi pencarian 25 ABK yang hilang telah memasuki hari ke-6. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda para korban ditemukan.

“Hari ini sudah masuk hari ke-6 dan sampai sore ini hasil pencarian masih nihil,” kata Mustari.

Ia mengaku setelah tujuh hari pencarian, pihaknya akan melakukan evaluasi apakah operasi pencarian akan diperpanjang atau tidak.

“Akan ada evaluasi setelah operasi hari ke-7 apa nanti ditambah tiga hari lagi itu akan kita putuskan besok sore,” ujarnya.

Baca juga: Nasib 25 ABK KM Hentri yang Hilang di Laut Maluku, 10 Hari Belum Juga Ditemukan

Maman minta maaf sebelum pamit berlayar

Kapal Motor (KM) Hentri terbakar di peraiaran Kepulauan Tanimbar, Maluku 3 September 2021. Dalam insiden itu 2 ABK dinyatakan tewas, lima selamat dan 25 ABK lainnya masih dinyatakan hilangHUMAS BASARNAS AMBON Kapal Motor (KM) Hentri terbakar di peraiaran Kepulauan Tanimbar, Maluku 3 September 2021. Dalam insiden itu 2 ABK dinyatakan tewas, lima selamat dan 25 ABK lainnya masih dinyatakan hilang
Salah satu korban kebakaran KM Hentri diketahui bernama Maman alias Black, warga Desa Mekar Jaya, Kecamatan Caringin, Sukabumi, Jawa Barat.

Hal tersebut dibenarkan oleh Aden Soma, Kepala Desa Mekar Jaya.

Maman yang akrab disapa Black merupakan ketua Lembaga Pemberdayaan Desa (LPMD) Mekar Jaya.

Ia mencoba mengadu nasib menjadi seorang pelaut bersama dengan rombongan Ardian Rahman, wakil Tekong Kapal KM Hentri.

Baca juga: Kisah Maman Asal Sukabumi, Pamit Berlayar, Malah Jadi Korban Kebakaran KM Hentri di Maluku

"Sebelum berangkat akan berlayar, ia sempat pamit ke saya, dan meminta maaf jika ada kesalahan selama ia menjabat," ucap Aden.

Bahkan kata Aden, Black juga pernah meminta didoakan agar segera selamat dan meminta maaf serta berpamitan kepada tokoh ustaz Desa Mekarjaya, Asep Nasrudin.

"Ke kang Asep juga sempat berpamitan, minta didoakan agar selamat dan memohon maaf juga sebelum pamit," tutur Aden.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Rahmat Rahman Patty | Editor : Pythag Kurniati, Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Regional
PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

Regional
2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

Regional
131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com