Seorang oknum dokter di Semarang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap istri temannya. Dia diduga mencampurkan sperma ke makanan yang hendak dimakan oleh istri temannya.
Ia melakukan perbuatan itu di rumah kontrakan yang ditempatinya bersama seorang kawan seprofesi saat menempuh PPDS. Kawannya itu merupakan suami korban.
Aksinya terungkap pada Desember 2020. Beberapa bulan sebelumnya, korban sempat curiga karena tudung saji makanannya selalu berubah posisi dan makanan berubah bentuk.
Pelaku menjalankan aksinya saat suami korban pergi. Korban yang kala itu sedang mandi, diintip oleh pelaku. Ujungnya, pelaku mencampurkan cairan sperma ke makanan korban.
"Perbuatan pelaku ini diketahui dari hasil rekaman dari Ipad milik korban. Karena penasaran, korban berinisiatif untuk merekam kejadian di ruangan tempat makan tersebut," ucap pendamping korban dari Legal Resource Center untuk Keadlian Jender dan HAM (LRCKJHAM), Nia Lishayati, Senin (13/9/2021).
Baca selengkapnya: Oknum Dokter di Semarang Diduga Campurkan Sperma ke Makanan Istri Teman
Anggota TNI yang bertugas di Pos Pamtas Yonif 403/WP terlibat kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Dandim 1715/Yahukimo Letkol Christian Irreuw menjelaskan, kejadian tersebut berlangsung di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021) pagi.
"Senin, pukul 09.00 hingga 13.15 WIT, di Distrik Kiwirok telah terjadi kontak tembak antara personel Pos Kiwirok Satgas Pamtas 403/WP dengan KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo dan aksi pembakaran fasilitas umum serta pemukiman warga," terangnya, Senin.
Dalam kontak tembak yang berlangsung sekitar empat jam itu, lengan kanan seorang personel Pos Pamtas Yonif 403/WP, Prada Ansar, mengalami luka tembak.
Selain terlibat kontak senjata dengan TNI, KKB turut membakar sejumlah fasilitas umum di Distrik Kiwirok.
Baca selengkapnya: 4 Jam Kontak Senjata dengan KKB Papua, Prada Ansar Terluka Terkena Tembakan