Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilayah di Sumsel Rawan Bencana Alam Jelang Musim Hujan, BPBD Siapkan Satgas di Daerah untuk Mitigasi

Kompas.com - 14/09/2021, 05:00 WIB
I Kadek Wira Aditya

Editor

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sejumlah kabupaten dan kota di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) tercatat rawan bencana alam banjir dan tanah longsor.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, daerah di Sumsel yang rawan terhadap bencana banjir di antaranya berada di kawasan Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, Penukal Abab Lematang Ilir, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, dan Palembang.

Baca juga: Memasuki Musim Hujan, 17 Daerah di Sumsel Diminta Waspada Banjir dan Tanah Longsor

Sementara daerah yang rawan terhadap bencana tanah longsor berada di kawasan dataran tinggi di antaranya, OKU Selatan, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Penukal Abab Lematang Ilir, Kota Pagar Alam, dan Lahat.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas 1 Palembang Wandyantolis menyebutkan, sebagian besar wilayah di Sumsel saat ini sedang mengalami peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. 

Selain itu, musim hujan di Sumsel juga berlangsung lebih cepat satu dasarian atau 10 hari ke depan dibandingkan saat tahun lalu.

Baca juga: 5 Desa di Kabupaten Tasikmalaya Terdampak Banjir

"Kami harap pemerintah sudah melakukan mitigasi bencana untuk menghadapi hidrometeorologi karena peralihan musim ini, terutama hujan deras," ungkap Wandayantolis saat menggelar konfrensi pers secara virtual, Senin (13/9/2021).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Iriansyah mengatakan, pihaknya telah menyiapkan mitigasi bila suatu saat terjadi bencana alam di daerah tersebut.

Caranya adalah dengan dibentuknya satuan tugas (Satgas) di setiap daerah rawan bencana.

"Sarana dan prasarana di lokasi itu sudah kita siapkan, termasuk Satgas untuk meminalisir dampak dari bencana banjir dan tanah longsor," ungkap Iriansyah, Senin (13/9/2021).

Pihaknya mengaku akan tetap waspada meski saat ini juga sedang menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang status siaga daruratnya baru akan berakhir pada November 2021.

"Tapi kami tetap waspada untuk menghadapi seluruh bencana, baik karhutla, tanah longsor maupun banjir," ungkapnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, pada pertengahan September hingga awal Oktober 2021, wilayah Sumsel akan mulai diguyur hujan di seluruh titik.

Adapun puncak musim hujan di Sumsel diperkirakan berlangsung selama periode Februari-Maret 2022 mendatang. (Penulis Kontributor Palembang, Aji YK Putra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Regional
Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Regional
Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Regional
Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Regional
Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com