Oleh karena itu, Herman meminta pihak sekolah untuk memberikan percepatan pembelajaran kepada siswa yang mengalami penurunan kualitas tersebut.
“Kalau untuk tingkatan SMP ke atas, bagus, malah dengan sistem pembelajaran daring mereka lebih kreatif dan jadi pintar IT. Namun, yang dari SD ke bawah ini memang agak mengkhawatirkan,” ujar Herman.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cianjur Himam Haris menambahkan, pihaknya telah menginstruksikan seluruh sekolah yang terindikasi ada siswa yang nilai pembelajarannya turun, agar memberikan pendekatan khusus kepada siswanya.
“Misal siswa sudah kelas 4, namun kondisi pengetahuan dan akademisnya di level (kelas) 2, berarti harus ada dorongan, diberikan waktu tambahan belajar oleh gurunya,” ujar Himam kepada Kompas.com, Senin.
Kendati ditemukan sejumlah siswa yang lupa cara membaca, menurutnya kondisi ini tak hanya terjadi di Kabupaten Cianjur.
“Karena menurut penelitian litbang, gradenya turun ya kita (di Indonesia),” ucap Himam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.