Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumba Timur Turun Dua Level PPKM Sekaligus, Ini Langkah yang Dilakukan Pemda

Kompas.com - 13/09/2021, 21:36 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

WAINGAPU, KOMPAS.com - Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 sejak 7 September 2021.

Penerapan PPKM ini turun dua level sekaligus usai sempat masuk kategori PPKM level 4 yang diperpanjang dua kali.

Awalnya, penerapan PPKM level 4 dimulai 26 Juli hingga 8 Agustus 2021 yang diperpanjang 9-22 Agustus 2021.

Baca juga: 10 Daerah di NTT Berstatus Awas Bencana Kekeringan, Berikut Rinciannya...

Selanjutnya, PPKM level 4 kembali diperpanjang pada 23 Agustus hingga 6 September 2021.

Wilayah tersebut kemudian turun PPKM level 2 mulai 7-20 September 2021 berdasarkan salinan resmi Surat Edaran Bupati Sumba Timur dengan nomor KESRA. 400/1.908/IX/2021 tanggal 7 September 2021 yang diterima Kompas.com.

Penerbitan SE ini merujuk pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 41 Tahun 2021 tanggal 6 September 2021.

Upaya pemda

Bupati Sumba Timur Khristofel Praing menjelaskan, isolasi terpusat dan penerapan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat merupakan langkah mutlak yang dilakukan dalam upaya pencegahan penularan virus corona di wilayahnya.

"Kami ketat menjalankan prokes dan isolasi secara terpusat," kata Khristofel kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Senin (13/9/2021) malam.

Ia menyebutkan, sejumlah tempat isolasi terpusat disediakan oleh pemerintah kabupaten, kecamatan, dan desa.

Baca juga: Sepekan Usai Kota Blitar Turun PPKM Level 3, SD-SMP Mulai Gelar PTM Terbatas

Selain itu, Satgas Covid-19 juga gencar melakukan tracing dan testing secara berjenjang.

Kemudian, pengawasan dan pemantauan terhadap mobilisasi masyarakat juga dilakukan secara ketat.

Menurut Khristofel, faktor yang turut berkontribusi terhadap penurunan level PPKM di Sumba Timur adalah kesadaran masyarakat akan bahaya Covid-19.

Dengan kesadaran tersebut, warga akhirnya menaati protokol kesehatan Covid-19.

"Itu karena kesadaran dan ketaatan masyarakat. Mereka sudah percaya bahwa Covid-19 ini benar-benar ada," ungkap Khristofel.

Gotong-royong warga

Warga dan Satgas Covid-19 juga bergotong-royong membantu warga yang terpapar virus corona.

"Kehidupan sosialnya begitu tinggi. Kalau ada orang yang sakit (akibat Covid-19), semua bergandengan tangan untuk mengambil bagian dalam upaya pengobatan atau penyembuhannya," ungkap Khristofel.

Baca juga: Pelajar di Enrekang Dilaporkan Tak Bisa Jalan Usai Disuntik Vaksin Covid-19

Selain itu, warga juga turut membantu menyuplai makanan bagi para pasien Covid-19.

"Kami harus mengakui peran semua elemen masyarakat untuk menangani kasus Covid-19 ini," ujar Khristofel.

Pihaknya juga dibantu oleh anggaran dari dana desa yang dioptimalkan untuk penanggulangan Covid-19 di tingkat desa.

Gelar doa

Bupati Khristofel mengakui bahwa awalnya ia merasa khawatir ketika Kabupaten Sumba Timur dikategorikan sebagai daerah yang menerapkan PPKM level 4.

"Kita sebagai manusia ya, kita tidak boleh munafik untuk mengatakan bahwa tidak ada kerisauan. Tidak ada kegalauan. Ada juga (risau dan galau). Tapi saya tetap percaya bahwa waktu Tuhan itu selalu yang terbaik," tutur Khristofel.

Baca juga: 25 ABK KM Hentri yang Hilang di Laut Maluku Diduga Telah Meninggal Dunia, Ini Analisis Basarnas

Oleh karena itu, saat itu pihaknya mengimbau kepada para tokoh agama dan masyarakat untuk berdoa agar daerah tersebut segera keluar dari status PPKM level 4.

"Tentu secara teknis, mereka (para tokoh agama) yang atur masing-masing untuk mendoakan agar Covid-19 segera berlalu," ungkap Khristofel.

"Dan, puji Tuhan ya. Doa dari para tokoh agama bisa menurunkan kasus Covid-19 di Sumba Timur. Tentunya dibarengi dengan langkah-langkah (menekan penularan virus corona)," imbuhnya.

Saat ini, lanjut Khristofel, Satgas Covid-19 di daerah terus patroli untuk memastikan masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan 5M.

"Kami berharap, terus berupaya, dan berdoa agar kasus Covid-19 di Sumba Timur turun sampai pada kondisi normal," jelas Khristofel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute dan Tarif Bus Gunung Harta Solutions Executive Jakarta-Blitar

Rute dan Tarif Bus Gunung Harta Solutions Executive Jakarta-Blitar

Regional
Indeks SPM Bidang Pendidikan HST Tertinggi Se- Kalsel, Bupati Aulia: Gambaran Pendidikan

Indeks SPM Bidang Pendidikan HST Tertinggi Se- Kalsel, Bupati Aulia: Gambaran Pendidikan

Regional
Sidak ke Toko Modern, Tim Gabungan di Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa yang Masih Dijual

Sidak ke Toko Modern, Tim Gabungan di Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa yang Masih Dijual

Regional
TNI AL Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 2 Miliar di Labuan Bajo

TNI AL Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 2 Miliar di Labuan Bajo

Regional
Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Regional
PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

Regional
2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

Regional
131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com