ENREKANG, KOMPAS.com - Seorang pelajar bernama Muhammad Dirga Erlangga di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, dilaporkan tak bisa berjalan usai disuntik vaksin.
Untuk berdiri pun Dirga harus dibantu ibunya Andi Erna.
"Dirga usai divaksin merasakan demam dan panas tinggi, kami kira itu hanya efek biasa dari vaksin. Tiga hari usai divaksin Dirga tak lagi bisa berjalan." jelas Andi Erna, ibunda Dirga kepada wartawan, Senin (13/9/2021).
Baca juga: Pelajar SMK Meninggal Usai Divaksin, Ternyata Sedang dalam Pengobatan
Dia menjelaskan, anaknya menjalani vaksinasi Covid-19 pada 2 September 2021. Tiga kemudian Dirga sudah tak bisa berjalan.
"Ia kini tak bisa berjalan bahkan susah untuk berdiri. Ia merasa kakinya tak bisa digerakan sama sekali. Kini anak saya hanya bisa berbaring," ujarnya.
Tim vaksinator Kabupaten Enrekang, kata Andi Erna, telah memantau kondisi Dirga. Namun, hingga kini Dirga belum bisa berjalan.
"Saya berharap anak saya bisa kembali pulih seperti biasanya," harap Andi Erna.
Kepala Seksi (Kasi) Surveylance dan Imunisasi Dinkes Enrekang Salman Patading mengatakan, timnya telah memeriksa kondisi kesehatan Dirga.
“Tim dinas kesehatan, rencana akan membawa Muhammad Dirga ke RSUD Maspul tapi keluarga minta besok, hari Selasa,” katanya.
Dikatakan Salman, Muhammad Dirga saat ini masih sulit berjalan karena mengeluhkan nyeri di bagian kaki.
“Kondisinya mulai membaik, namun masih merasakan nyeri pada lutut dan persendian,“ kata Salman.
Baca juga: Punya Riwayat Hipertensi, Dokter di Bulukumba Meninggal Usai Divaksin Moderna
Sementara itu, Survelilans dan Koordinator TRC/PSC 119 Enrekang Yusrayanti mengatakan, Dirga setelah menjalani observasi selama 15 menit usai divaksin tidak mengalami gejala apa pun.
“Pasien pada tanggal 8 September 2021 mulai demam tinggi, nyeri persendian kaki dan tangan, tegang pada tengkuk, dan nyeri tulang belakang. Demam berlangsung hingga tanggal 11 September 2021,” papar Yusrayanti
Dia mengaku telah melakukan penelusuran dan peninjauan langsung terhadap Dirga.
Dikatakan Yusrayanti, kondisi umum Dirga sejauh ini sudah membaik.
“Dari hasil pemeriksaan kondisi pasien, keadaan umum baik, suhu tubuh 36,2. Tekanan darah 114/70 mmHg,“ ungkapnya.
Dirga juga sudah bisa mengangkat kedua kaki, menekuk, dan menggoyangkan tanpa rasa nyeri.
“Dirga mendapatkan vaksinasi dosis pertama di SMAN 2 Enrekang, pelaksanaan vaksinasi oleh vaksinator juga sudah sesuai prosedur,“ Terang Yusrayanti
Untuk saat ini, kata Yusrayanti, dinas kesehatan masih berkoordinasi dengan TIM KIPI RSU Massenrempulu Enrekang dan KOMDA KIPI Provinsi Sulawesi Selatan.
“Kita masih melakukan pengumpulan data terkait kejadian itu, kita juga mencari apakah ada pelajar lain di sekolah Dirga, yang mengalami nasib yang sama. Karena dalam satu botol vaksin dosisnya untuk 10 orang," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.