BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengingatkan potensi learning loss atau menurunnya kompetisi belajar akibat pandemi Covid-19.
Sebab, sudah setahun lebih kegiatan pembelajaran tatap muka tak dapat dilaksanakan dan diganti jarak jauh atau daring.
Hal ini disampaikan Ipuk saat meninjau seleksi calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru di Banyuwangi, Senin (13/9/2021).
Baca juga: Berkah Daur Ulang Kantong Semen Bekas, Wanita di Banyuwangi Ini Ketiban Rezeki
Ipuk meminta calon PPPK guru selalu meningkatkan kompetensi diri agar siswa tak mengalami learning loss.
”Sudah banyak penelitian yang mengkhawatirkan adanya learning loss," kata Ipuk.
Pembelajaran tatap muka, kata Ipuk, saat ini memang sudah dimulai. Namun konsepnya masih terbatas yang dipadukan dengan pembelajaran daring.
Menurutnya, inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran menjadi kunci mencegah learning loss.
”Juga kepekaan. Perhatian ke murid harus lebih ekstra, terutama kepada kelompok rentan, yaitu pelajar dari keluarga kurang mampu,” ujarnya.
Baca juga: Nadiem Dukung PTM Terbatas di Wilayah PPKM Level 1 sampai 3
Sebanyak 3.095 pelamar calon PPPK guru di Banyuwangi diketahui mulai menjalani rangkaian seleksi kompetensi, Senin.
Uji kompetensi digelar hingga 17 September di empat lokasi terpisah.
Ia mengatakan, seleksi berjalan lancar di tempat yang representatif tanpa ada kendala teknis yang dihadapi peserta.
Ipuk juga kembali mengingatkan kepada seluruh peserta agar tidak tergoda terhadap penipuan yang biasanya marak terjadi jelang seleksi calon ASN.
Ipuk menegaskan, semua proses seleksi penerimaan ASN, baik calon pegawai negeri sipil (CPNS) maupun PPPK, tidak dipungut biaya alias gratis.
Pemkab Banyuwangi juga telah membuka pelaporan secara daring jika ada pihak yang memungut biaya.
Pelaporan dapat melalui layanan pesan singkat (SMS) atau WhatsApp ke nomor 082233322045 maupun melalui surel ke alamat bkd@banyuwangikab.go.id.