Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak di Bawah 12 Tahun Tak Boleh Masuk Tempat Wisata di Malang, Ratusan Wisatawan Harus Putar Balik

Kompas.com - 13/09/2021, 17:12 WIB
Andi Hartik,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Andi mengatakan, kebanyakan wisatawan yang datang merupakan wisatawan keluarga, sehingga mereka pun membawa anaknya.

Pihak pengelola pun telah menempatkan petugas yang bertugas mengecek rombongan wisatawan.

"Jadi sebelum wisatawan memarkir kendaraannya sudah kami tanya. Apakah ada di antara mereka yang belum divaksin, apakah ada anak kecil. Kami tanya seperti itu," katanya.

Baca juga: Pemkot Malang dan Polisi Mulai Usut Dugaan Penggelapan Insentif Penggali Kubur Covid-19

Meski begitu, pihaknya tetap membuka tempat wisata tersebut.

Sebab, dua destinasi yang dikelolanya, yakni Malang Night Paradise dan Museum Ganesya telah dipercaya oleh pemerintah pusat untuk diuji coba dalam pembukaan wisata di daerah dengan status PPKM level 3.

Bawa anak di bawah 12 tahun harus kembali

Kondisi yang sama dialami oleh Jatim Park 2. Di lokasi itu juga banyak wisatawan yang harus kembali karena membawa anak di bawah 12 tahun.

Manager Marketing and Public Relations Jawa Timur Park Group, Titik S Ariyanto mengatakan, pada hari pertama dibuka, yakni pada Sabtu (11/9/2021), wisatawan yang harus kembali karena membawa anak berusia di bawah 12 tahun sebanyak 150 orang.

Sedangkan, wisatawan yang masuk dan memenuhi syarat protokol kesehatan sekitar 140 orang.

Pada Minggu (12/9/2021), wisatawan yang harus kembali karena aturan batasan usia sekitar 202 orang dan wisatawan yang masuk ke lokasi wisata sebanyak 158 orang.

Artinya, lebih banyak wisatawan yang harus kembali daripada wisatawan yang melanjutkan rencana liburannya.

"Mereka belum banyak tahu kalau anak-anak di bawah 12 tahun tidak boleh atau mereka mau coba-coba," kata Titik melalui pesan singkat pada Minggu (12/9/2021).

Baca juga: Vaksinasi Dosis Ketiga untuk Nakes di Kota Malang Capai 78 Persen, Kota Batu 69,6 Persen

Berbeda dengan Taman Rekreasi Selecta. Pengelola lokasi wisata itu memilih untuk tetap tutup meskipun pemerintah pusat telah memperbolehkan tempat wisata itu dibuka untuk uji coba.

Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta Kota Batu, Sujud Hariadi mengatakan, terdapat dua poin aturan yang menyebabkan pihaknya memutuskan untuk tidak beroperasi terlebih dahulu.

Yakni, aturan batasan usia wisatawan dan aturan wahana air belum boleh buka.

"Ini sangat menyulitkan kami. Wisatawan pasti banyak yang balik. Dari pada nanti ada masalah dengan wisatawan, mending tidak buka dulu," katanya.

Pihaknya memilih untuk menunggu PPKM di Kota Batu turun level menjadi level 2. Menurutnya, anak berusia di bawah 12 tahun sudah bisa berwisata ketika status PPKM sudah level 2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com