MADIUN, KOMPAS.com - Seorang sopir bernama Wiji Raharjo meninggal mendadak saat mengemudikan truk tangkidi Jalan Ring Road Barat, Kota Madiun, Minggu (12/9/2021) malam.
Sebelum meninggal, pria asal Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah, itu sempat mengalami kejang.
“Tadi sebelum meninggal, Wiji sempat kejang-kejang,” ujar Waluyo Puji Utomo, kernet truk tangki yang dikemudikan korban, Minggu (12/9/2021) malam.
Waluyo menceritakan kronologi peristiwa nahas itu. Awalnya, ia dan Wiji mengambil truk tangki dari sebuah bengkel di Nganjuk.
Truk tangki itu baru saja diperbaiki di bengkel tersebut. Wiji dan Waluyo pun membawa truk tangki yang kosong itu menuju Solo.
“Kondisi truknya kosong. Tadi kami mengambil truk itu dari bengkel di Nganjuk lantaran kemarin kendaraannya rusak,” kata Waluyo.
Baca juga: Polisi Bongkar Peredaran Narkoba di Lapas Madiun, 7 Napi Jadi Tersangka
Saat berangkat dari Nganjuk, kata Waluyo, korban tidak mengeluh sakit apa pun.
Namun setiba di lokasi kejadian, tiba-tiba korban mengalami kejang lalu meninggal.
Waluyo tidak mengetahui riwayat penyakit yang dimiliki korban sehingga meninggal mendadak usai kejang.
Saat korban kejang, Waluyo langsung mengambil alih kemudi dan meminggirkan truk. Pasalnya, saat Wiji mengalami kejang, truk itu sedang melaju di tengah jalan.
“Saat korban kejang-kejang posisi truk di tengah jalan. Lalu saya ambil kemudi dan penggirkan kendaraan,” ungkap Waluyo.
Mengetahui kondisi korban meninggal, ia meminta bantuan warga sekitar lokasi kejadian.
Kejadian itu menyita perhatian pengguna jalan hingga akhirnya polisi mendatangi tempat kejadian perkara.
Sesaat kemudian, jenazah korban dievakuasi ke rumah sakit. Sementara truk tangki diamankan di Mapolres Madiun Kota untuk kepentingan pemeriksaan.
Baca juga: Pasca-kunjungan Presiden Jokowi di Madiun, Benih Porang Banyak Diborong Petani Luar Daerah
Kapolres Madiun Kota, AKBP Dewa Putu Eka Darmawan yang dikonfirmasi terpisah menyatakan hasil pemeriksaan tim medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Korban diduga meninggal akibat serangan jantung. Hal itu terjadi diduga faktor kelelahan.
“Hasil pemeriksaan tim medis kemungkinan korban meninggal karena serangan jantung. Tim medis tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ungkap Dewa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.