Di satu sisi tembok, aneka warna untuk menggambarkan keceriaan. Di sisi lain, ada gambar nelayan menangkap ikan dan kata-kata pengingat untuk manusia.
"Intinya satu, tidak boleh ada gambar yang menyeramkan. Kita ingin semua bisa berkunjung ke makam, termasuk anak-anak, dan berdoa dengan baik tanpa nuansa ketakutan," tegas Toni.
Untuk mengecat area pemakaman seluas kurang lebih 1.000 meter persegi tersebut, hingga saat ini telah menghabiskan 40 kilogram cat.
"Itu belum seluruhnya, karena kita melakukan pengecatan secara bertahap," kata Toni.
Baca juga: Batu Gamelan di Kulon Progo Ternyata Nisan Makam Tua, Diperkirakan Setelah Masa Kerajaan Demak
Sementara Lurah Tegalrejo Titin Eka Novia mengapresiasi warga yang menghilangkan kesan angker makam dengan melakukan pengecatan aneka warna.
"Kelurahan tentu mendukung karena ide ini mendapat persetujuan warga juga. Anak-anak juga tidak takut ke makam," terangnya.
Titin mengatakan ada tiga warga korban Covid-19 yang dimakamkan di Makam Singo Dongso.
"Warga juga welcome karena mendapat edukasi dan sosialisasi yang baik, jadi tidak perlu takut mengirim doa secara langsung karena aman dan makamnya unik," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.