Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Cerita MC Perempuan di Bali Dilarang Tampil di Acara Gubernur Koster, Ada Apa?

Kompas.com - 13/09/2021, 08:39 WIB
Ach Fawaidi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang diunggah oleh seorang master of ceremony (MC) perempuan di Bali viral di media sosial.

Unggahan tersebut berisi keluhan dan protes pekerja seni perempuan di Bali.

Mereka dikabarkan dilarang tampil secara fisik dalam acara yang dihadiri oleh Gubernur Bali Wayan Koster.

Belakangan, unggahan itu diketahui pertama kali diunggah oleh Putu Dessy Fridayanthi dalam Instagram pribadinya yakni @ecymcbali.

Baca juga: Ribuan Burung Pipit Berjatuhan di Bali, Ini Dugaan Penyebab dan Analisanya

"Sejak kepemimpinan @kostergubernurbali sudah bukan rahasia lagi jika kami para pekerja event wanita, MC, penyanyi, penari dll sering sekali dicancel client/EO acara H-1 ataupun beberapa menit sebelum acara dimulai. Alasannya karena Koster akan hadir jadi tidak boleh ada pengisi acara wanita," tulis Dessy, dalam unggahan itu seperti dikutip Kompas.com, Senin (13/9/2021).

Dessy, sapaan akrabnya, kemudian membenarkan perihal unggahan tersebut.

Kepada wartawan, ia mengaku unggahan di Instagram story-nya tersebut berdasarkan pengalaman yang ia alami berulang kali.

Terbaru, ia dilarang tampil di depan Koster dalam sebuah acara kementerian pada Jumat (3/9/2021) lalu.

Acara tersebut digelar oleh pihak swasta yang mendukung program kementerian.

"Yang menyelenggarakan swasta tapi mendukung salah satu program kementerian sehingga menteri hadir di sana untuk meresmikan dan Pak Gubernur hanya mendampingi saja," kata dia.

Dessy menyebut, beberapa hari sebelum acara berlangsung, gladi resik telah dilakukan bersama protokoler kementerian, Gubernur dan panita acara.

Gladi resik berjalan lancar dan tak ada informasi larangan MC perempuan tampil.

Namun, satu jam sebelum acara berlangsung, ia didatangi seorang protokoler Gubernur dan meminta tak tampil di ruang utama. Dessy diminta memandu acara dari sebuah ruangan terpisah.

Meski sempat terjadi perdebatan, ia kemudian mengalah dan menuruti protokoler Gubernur yang memintanya pindah ke ruang terpisah.

Ia kemudian terpaksa berdiri dengan kursi untuk melihat undangan yang hadir serta memandu acara agar berjalan dengan baik hingga selesai.

Usai acara berlangsung, ia lalu memilih mencurahkan isi hatinya dan viral di media sosial.

Dessy kesal karena bukan pertama kali dilarang tampil dalam acara yang dihadiri Koster.

Beberapa kali acara baik diselenggarakan pihak negeri dan swasta selalu sama. Hanya suara MC saja yang tampil dalam acara.

"Acara off air dulu di Kuta aku boleh nge-MC setelah Pak Gubernur meninggalkan ruangan," tutur dia.

Ia menilai, kebijakan tersebut merupakan bentuk diskriminasi terhadap perempuan.

Baca juga: Sempat Kabur dan Melawan Satpol PP, WN Rusia di Bali Akhirnya Dideportasi

Dessy mengaku tak bisa bekerja secara profesional sebab binggung memandu tanpa melihat acara.

Sejak curhatannya tersebut viral di media sosial, Dessy mengaku menerima ratusan pesan ke akun instagramnya.

"Ini adalah bentuk diskriminasi terhadap pekerja perempuan even. Ini sangat diskriminasi," kata dia.

Selain itu, lanjut Dessy, kebijakan untuk melarang perempuan tampil secara fisik dalam acara yang dihadiri oleh Gubernur Bali Wayan Koster juga menghalang-halangi warga yang sedang mencari nafkah.

Apalagi, di tengah pandemi Covid-19 yang tak banyak pihak swasta atau negeri mengelar acara.

Dessy pun berharap, Gubernur Bali atau pun Pemerintah Provinsi Bali memberikan penjelasan terkait kebijakan tersebut.

"Harus bisa menyampaikan klarifikasi terkait kebijakan yang konyol itu karena bukan aku saja yang merasakan tersebut dan saya harap tidak ada diskriminasi terhadap gender dalam pekerja even, kami perempuan memiliki skill dalam profesi," ujar dia.

Terpisah, Kepala Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali I Wayan Budiasa belum memberikan komentar lebih jauh terkait unggahan Dessy yang kemudian viral tersebut.

Meski begitu, ia menyampaikan pemerintah Provinsi Bali akan memberikan tanggapan terkait itu.

Baca juga: Banyak WNA yang Melanggar Prokes, Wagub: Bisa Merusak Citra Bali

Sebab, informasi mengenai larangan tampil secara fisik dalam acara yang dihadiri oleh Gubernur Bali itu sudah sampai ke tingkat pimpinan.

Budiasa tak merinci siapa pimpinan yang dimaksud.

"Informasi sudah sampai di pimpinan. Nanti katanya satu pintu keluar untuk respons itu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com