Sri mengaku monstera yang baru dibeli tersebut sudah ditawar kolektor dari Jakarta seharga Rp 160 juta. Monstera yang ditawar memiliki tinggi sekitar dua meter.
"Masih belun saya kasihkan. Karena minta satu tanaman monstera ini Rp 250 juta," ungkapnya.
Baca juga: Cerita Pembeli Monstera Variegata Seharga Rp 225 Juta, Baru 2 Hari Dibeli Sudah Ditawar Kolektor
VF, bocah tiga tahun di Kota Tegal, Jawa Tengah, memiliki kebiasan memakan tanah dan pecahan tembok.
Ibu VF, Umrotun Khasanah (40) mengatakan, awal pertama kali melihat anaknya memakan tanah dari reruntuhan tembok di dalam rumahnya setahun lalu.
"Saat itu main sendiri di dalam rumah dan saya tinggal memasak. Saat saya lihat dia sedang makan tanah dari pecahan tembok," kata Umrotun ditemui wartawan di kediamannya di Kelurahan Debong Lor, Kecamatan Tegal Barat, Sabtu (11/9/2021).
Saat mengetahui itu, Umrotun mengaku sudah menegur anaknya. Namun, saat tidak dalam pengawasan, sang anak kembali melakukannya.
Bahkan, saat dilarang, sambung Umrotun, anaknya menangis hingga akhirnya kebiasaan itu sampai sekarang.
"Katanya enak. Kalau main di luar, juga tanah yang dimakan. Dan kalau dilarang dia nangis. Akhirnya keterusan sampai sekarang," ujarnya.
Umrotun juga mengakui jika jarang membelikan anak ketiganya itu jajan karena tak memiliki cukup uang.
"Ya mungkin karena tidak pernah jajan. Makan saja sehari kami mampunya hanya dua kali," ungkapnya.
Baca juga: Balita di Tegal Makan Tanah dan Pecahan Tembok, Diduga karena Orangtua Jarang Belikan Jajan
Seorang sopir di Medan, Sumatera Utara, berinisial GP (48), warga Lingkungan I, Desa Nelayan Indah, Kecamatan Medan, ditangkap polisi.
GP ditangkap karena kedapatan membawa ganja seberat 30 kg yang disimpannya di dalam karung di mobilnya.
Pelaku ditangkap di dekat pintu gerbang Tol Belmera arah Belawan tepatnya di bawah Fly Over, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Jumat (10/9/2021).