KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismahari berlari di bawah guyuran hujan bersama warga saat simulasi evakuasi gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Pacitan.
Mereka berlari menuju bukit dan hanya memiliki waktu 20 menit sebelum tsunami datang mengancam jiwa.
Simulasi dilakukan di Dermaga Tamperan Pacitan pada Sabtu (11/9/2021).
Disimulasikan pada Sabtu, 11 September 2021 jam 10.00 WIB terjadi gempa bumi dengan magnitudo 8,7 dengan kedalaman 19 km.
Baca juga: Gelar Simulasi Bencana di Pacitan, Mensos Tekankan Pentingnya Kesiapsiagaan Masyarakat
Gempa bumi tersebut memicu tsunami di pesisir Pacitan dengan ketinggian gelombang antara 25-28 meter. Waktu kedatangan gelombang tsunami 26 menit setelah goncangan gempa bumi.
Diperlukan waktu maksimal 5 menit untuk penyebarluasan peringatan dini, sehingga golden time (waktu tersisa untuk evakuasi) 22 menit.
Menurut Risma simulasi penting dilakukan karena Pacitan adalah daerah rawan bencana.
"Simulasi dilakukan di Pacitan karena memang di sini diperhitungkan paling tinggi dampak dari bencana. Mudah-mudahan tidak terjadi. Tapi kalau memang terjadi diharapkan dampaknya bisa diminimalkan," kata Mensos di Dermaga Tamperan, Pacitan, (11/9/2021) dikutip dari Surya.co.id.
Baca juga: Tarif Trayek Baru Po Murni Jaya dari Bogor Menuju Pacitan
Usai menjajal simulasi, Risma berpesan ke petugas untuk memastikan lebih detil jalur evakuasi termasuk di tengah kota yang padat penduduk.
"Pastikan kalian membuat simulasi lebih detil kemana masyarakat harus menyelamatkan diri. Perhitungkan yang mengungsi adalah lanjut usia dengan waktu hanya sekitar 20 menit," kata Risma.
Mensos juga berpesan kepada pemerintah daerah untuk memperhatikan serius penyelamatan terhadap kelompok rentan, termasuk lanjut usia.
"Kasih titik di mana saja mereka tinggal. Ini akan memudahkan langkah evakuasi," ujar Risma.
Baca juga: Lambang PDI-P di Pacitan Jadi Sasaran Vandalisme, Kader Diminta Jaga Kantor 24 Jam
Mensos memimpin pertemuan kecil memverifikasi peta data dengan kondisi lapangan di pinggir sungai di kawasan Dusun Babakan, Desa Kembang.
Kepada Bupati, Mensos Risma berpesan untuk menyiapkan jalur evakuasi dan titik kumpul warga masyarakat.
Baca juga: Kantor DPC PDI-P Pacitan Jadi Sasaran Vandalisme, Begini Penampakannya
Pertemuan kecil menyepakati ada 12 titik evakuasi warga yang menjadi informasi bagi Kemensos untuk mengirimkan bufferstock.
Kegiatan simulasi evakuasi menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Pacitan tersebut merupakan bagian dari langkah mitigasi bencana.
Upaya mitigasi bencana dilakukan dengan memperhatikan hasil studi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca juga: Viral, Video Fenomena Disebut Langit Terbelah di Pacitan, Ini Penjelasan BMKG
Daerah yang diprediksi terdampak tersebut adalah Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Blitar, Malang Selatan, Lumajang, dan Banyuwangi.
Meskipun belum ditemukan alat yang dapat memprediksi secara tepat kapan bencana terjadi, namun Mensos menekankan, perlu upaya serius, terencana dan terorganisasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah menghadapi kemungkinan terjadi bencana.
Baca juga: Gempa Pacitan Tadi Malam Dekat dengan Sumber Gempa Besar 1937
Menurut Mensos, simulasi evakuasi masyarakat menghadapi ancaman gempa bumi dan tsunami pada hari ini merupakan bentuk langkah nyata dan serius menghadapi bencana.
"Saya juga sudah perintahkan jajaran untuk secara periodik dan terencana melakukan sosialisasi mitigasi bencana di kawasan yang rawan termasuk Pacitan," jelas mantan Walikota Surabaya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Mensos Risma Ikut Lari Bersama Warga Pacitan saat Simulasi Evakuasi Gempa Bumi dan Tsunami
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.