Dua unit ambulans, mobil desa dan mobil sukarelawan dikerahkan untuk menjemput korban. Namun tak semua warga mau dibawa ke fasilitas kesehatan.
Mereka beralasan telah minum obat yang dibeli dari warung kelontong.
"Kami paksa akhirnya mau. Kebanyakan orang tua yang hidup sendiri, mungkin khawatir tidak ada yang menunggu," ujar Bayu.
Sementara polisi pun turun tangan mengatasi kasus tersebut. Saat ini Polres Karawang masih menunggu hasil uji laboratorium forensik yang meneliti sampel makanan dan spesimen para korban.
Baca juga: Cerita Warga Keracunan Usai Santap Nasi Berkat: Reaksinya Enggak Langsung
Hingga Minggu (5/9/2021) ada 10 saksi yang telah diperiksa oleh polisi.
Dari keterangan saksi, makanan dari pengajian di Cikampek Utara tersebut dibuat oleh empat warga.
"Penetapan tersangka menunggu hasil forensik," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Karawang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Oliestha Ageng Wicaksana.
Meski demikian, kasus keracunan massal itu sudah masuk tahap penyidikan.
"Sudah naik sidik," kata Oliestha.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Farida Farhan | Editor : Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.