KOMPAS.com - Sebanyak 102 warga di Kabupaten Karawang keracunan usai menyantap nasi berkat dari pengajian yang digelar di mushala Nurul Huda, Kampung Baru, Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru.
Pengajian yang digelar pada Kamis (2/9/2021) sore itu dihadiri 40 ibu-ibu jemaah majelis taklim mushala tersebut.
Mereka menggelar pengajian dalam rangka Muharam. Usai pengajian, masing-masing anggota mendapatkan nasi berkat di dalam kotak yang telah disediakan panitia.
Nasi tersebut berisi nasi, telur, urap, tempe, dan botok.
Baca juga: Kronologi hingga Korban Tewas Kasus Keracunan Nasi Berkat di Karawang
Usai menyantap nasi berkat tersebut beberapa orang mulai merasakan gejala keracunan. Seperti yang dirasakan oleh Nurjanah (43), salah satu warga yang ikut menyantap nasi berkat.
Ia mengaku pada Kamis malam mulai merasakan keram perut, diare dan muntah-muntah. Ia pun pun berobat ke bidan. Namun karena kondisinya tak berubah, ia dilarikan ke Puskesmas Kotabaru.
Ternyata jumlah warga yang mengalami gejala keracunan terus bertambah.
Senin (6/9/2021) jumlah warga yang keracunan mencapai 83 orang. Lalu pada Kamis (9/9/2021) jumlah korban yang keracunan mencapai 102 orang.
Baca juga: Korban Tewas akibat Keracunan di Karawang Bertambah Jadi 3 Orang
Menurut Sekretaris Desa Cikampek Utara, Bayu Rahayu, nasi berkat hanya diberikan kepada peserta pengajian dan warga sekitar.
Nasi berkat tersebut dibawa pulang dan dimakan bersama dengan keluarga. Diduga nasi berkat tersebut yang menjadi penyebab warga keracunan.
"Nasi berkat yang tersisa usai pengajian juga dibagikan ke warga. Ada juga yang dibawa pulang, kemudian disantap keluarganya," ujar Bayu.
Baca juga: Korban Keracunan Massal Nasi Berkat di Karawang Bertambah Jadi 83 Orang, 2 di Antaranya Meninggal
Wanah tak menghadiri pengajian. Namun ia mendapatkan nasi berkat yang dikirim oleh rekannya.
Usai menyantap nasi berkat, Wanah mengalami keram perut, muntah dan diare. Ia meninggal di rumahnya pada Rabu (8/9/2021) sekitar pukul 01.00 WIb.
Mengetahui kejadian tersebut, pihak desa melakukan penyisiran dan ada sejunlah warga yang mengalami gejala yang sama.