Ditkrimsus berjanji segera menyelidiki asal muasal limbah tersebut.
"Ya sudah ada informasi yang masuk ke kita. Kami akan menyelidiki temuan tersebut dan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup setempat," kata Arie, di Bandar Lampung, Sabtu (11/9/2021).
Dugaan sementara, limbah hitam itu berasal dari kapal yang bocor. Sebab, Arie menduga, mustahil limbah tersebut berasal dari industri yang berada di darat.
"Sepertinya dari kapal yang bocor, kalau dari industri di darat juga tidak sebanyak itu," kata Arie.
Polisi akan menugaskan personel untuk menindaklanjuti temuan limbah tersebut.
“Segera menerjunkan petugas guna menindaklanjuti temuan limbah tersebut. Coba nanti saya suruh anggota liat bersama orang LH (Kedinasan Lingkungan Hidup)," kata Arie.
Baca juga: Berenang di Laut, Pengunjung Pantai di Lampung Terkena Limbah Mirip Aspal
Sebelumnya, hampir seluruh pantai di pesisir Teluk Lampung tertutupi limbah yang diduga aspal.
Pantauan Kompas.com di Pantai Sebalang pada Jumat (10/9/2021), material limbah itu berwarna hitam pekat, ketika dipegang terasa lengket dan menempel.
Kondisi bibir pantai yang mencapai satu kilometer juga berwarna hitam, batu-batu karang pun berwarna hitam yang diduga terkena limbah dari arus ombak.
Limbah tersebut diduga telah menyebar ke pesisir yang berada di Teluk Lampung.
Berdasarkan informasi dari warga, limbah serupa juga ditemukan di Pulau Sebesi, Pesisir Teluk Semaka (Tanggamus), dan pesisir pantai Pesawaran.
(KOMPAS.com/Tri Purna Jaya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.