BANDUNG, KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, banyak anggaran di kementeriannya yang terkena refocusing, atau perubahan alokasi anggaran.
Hal tersebut membuat Sandiaga turun tangan menjadi mentor para pemenang Apresiasi Kreasi Indonesia yang akan digelar di beberapa daerah di Indonesia.
“Saya jadi super mentornya, karena ada pengurangan anggaran. Tapi enggak apa-apa,” ujar Sandiaga Uno kepada Kompas.com di Bandung, Sabtu (11/9/2021).
Baca juga: Sandiaga Uno: Jadi Pusat Fesyen Muslim, Bandung Harus Bisa Kalahkan Dubai
Sandiaga menjelaskan, sebelumnya ada beragam mentor yang disiapkan untuk kegiatan tersebut.
Bahkan, ada mentor yang berasal dari luar negeri.
Namun, karena ada refocusing anggaran, maka ia sendiri yang akan turun tangan.
Baca juga: Cuma 20 Tempat Wisata yang Boleh Dibuka, Sandiaga Uno Pastikan Tidak Ada Diskriminasi
Kepada 32 peserta, Sandi yang merupakan menteri terkaya pada periode saat ini bercerita tentang masa lalunya.
Dulu ia pernah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Padahal, saat itu ia masih punya bayi.
Ia kemudian membuka usaha kecil-kecilan dan menjadikan usaha kecil menengah (UKM).
Menurut Sandi, dia bisa menjadi seperti sekarang berkat kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas.
“Saya yakin, kalau punya niatan luhur (bisa sukses). Saya juga dulu pernah kecil dengan punya 3 karyawan,” tutur dia.
Baca juga: Sandiaga Tertarik Potensi Wisata di Lokasi yang Pernah Didatangi Charlie Chaplin
Untuk membuat pelaku parekraf ini naik kelas, menurut Sandi, beragam kolaborasi dilakukan.
Salah satunya adalah kegiatan yang kali ini digelar Kemenparekraf.
“Saya tentunya akan berkolaborasi dengan mereka, bahkan antar mereka sendiri. Lewat kegiatan ini ada pembicaraan kolaborasi,” ucap dia.
Seperti diketahui, Kemenparekraf mengalami 4 kali refocusing anggaran.
Total refocusing daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) dari tahap 1-4 mencapai sekitar Rp 2 triliun.
Dengan total refocusing tersebut, DIPA awal Kemenparekraf yang semula sebesar Rp 4,9 triliun, berubah menjadi Rp 2,8 triliun, atau tersisa hanya 58,7 persen dari DIPA awal.
Dengan adanya refocusing tersebut, Kemenparekraf melakukan pembatasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.