Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengungkap Misteri "Besse" Kerangka Perempuan Berusia 7.200 Tahun di Leang Panninge Sulawesi

Kompas.com - 12/09/2021, 06:46 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kepingan misteri siapa nenek moyang Indonesia satu per satu mulai terkuak.

Temuan terbaru kerangka manusia yang sejauh ini diyakini tertua ada di Sulawesi dan dibuktikan sebagai manusia modern gelombang awal yang menduduki Nusantara. Ini sekaligus menambah teka-teki baru bagi kalangan ilmuan untuk menelusuri asal-usulnya.

Namun, rasa penasaran harus terhenti sejauh ini, karena masih terdapat 4-5 kerangka manusia prasejarah lainnya yang ditemukan, tapi belum diteliti karena persoalan anggaran.

Sore itu, Profesor Akin Duli meloncat-loncat kegirangan setelah menutup sambungan telepon. Sekretarisnya sampai keheranan, tertawa dan bertanya-tanya.

Baca juga: Kata Peneliti UGM soal Penemuan Benda yang Diduga Tulang Purba di Kulon Progo

"Ada berita gembira dari lapangan, ada temuan bagus," kata Guru Besar Program Studi S2 Arkeologi, Universitas Hasanuddin ini mengingat waktu pertama kali mendapat informasi temuan rangka manusia prasejarah di Leang Panninge, Maros, Sulawesi, pertengahan 2015.

"Rupanya teman-teman di lapangan ada yang sampai guling-guling dirinya di situ. Karena ini temuan langka, dalam situs yang tidak terganggu, dan kita yakin bahwa ini data yang paling baik," kata Prof Akin kepada BBC News Indonesia.

Prof Akin Duli adalah salah satu pimpinan tim arkeolog gabungan Universitas Hasanuddin dan Universiti Sains Malaysia yang mulai melakukan ekskavasi di Gua Paninnge atau Leang Panninge (Panninge = "kelalawar" dalam Bahasa Bugis) pertengahan 2015.

Baca juga: Menambang Batu, Guru Olahraga di Kulon Progo Temukan Benda yang Diduga Tulang Purba

Temuan rangka manusia prasejarah di Sulawesi mengungkap nenek moyang orang Indonesia.Dok. Unhas Temuan rangka manusia prasejarah di Sulawesi mengungkap nenek moyang orang Indonesia.
Namun, saat itu kerangka manusia prasejarah ini tak langsung diangkat ke permukaan karena "harus menggunakan alat yang lengkap".

Akhirnya lubang ekskavasi ditutup, dan baru dibuka kembali pada 2017. Rangka dibawa ke Laboratorium Unhas. Namun Laboratorium di sana belum mumpuni mendeteksi usia, sampai DNA rangka tersebut.

"Waktu itu kita jadi bingung, saya coba konsultasi ke Lab tertua di Amerika, di Beta Analytic Inc. Ternyata biayanya cukup tinggi. Waktu itu baru tahap awal sudah minta Rp 300 juta, saya tak punya uang," kata Prof Akin.

Pada 2018, Adam Brumm, profesor arkeologi dari Universitas Griffith Australia membawa tim untuk mengkaji kerangka tersebut, sebelum akhirnya menjalin kerja sama dengan peneliti DNA asal Jerman dari Max Planck Institute for Science of Human History, Selina Carlhoff pada 2019.

Baca juga: Perkembangan Teknologi Manusia Purba

Pusat Penelitian Arkeologi Jakarta dan Balai Arkeologi Makassar juga berkontribusi dalam penelitian ini.

Kerja sama lintas institusi penelitian dan universitas ini membuahkan hasil berupa kajian ilmiah yang dipublikasi dalam jurnal nature pada 25 Agustus 2021.

Kerangka manusia itu diketahui perempuan berusia 17-18 tahun, dimakamkan sekitar 7.300 - 7.200 tahun silam.

Dari hasil penelusuran DNA menunjukkan manusia prasejarah ini memiliki latar belakang genetik Austromelanesoid, yang deskripsi penampakkannya seperti orang-orang Papua dan Aborigin di Australia.

Baca juga: Jembatan pada Masa Purba

"Saya yakin bahwa orang Bugis-Makassar ada juga darah Austromelanesoid-nya. Cuma mungkin DNA prosentasenya kecil," kata Prof Akin.

Para peneliti kemudian menamai perempuan yang mati muda ini, Bessek—istilah penghormatan kepada perempuan yang baru lahir dalam budaya Bugis.

Besse "dikuburkan" dalam posisi tertelungkup, dan di sekitar rangkanya diapit beberapa bongkahan batu.

Dalam makam tua itu juga ditemukan budaya-budaya di masanya seperti mata panah bergerigi (Maros Points), beberapa alat-alat batu lain, serta tulang binatang.

Baca juga: Situs Sangiran, Situs Manusia Purba Terpenting di Dunia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com