BANJARMASIN, KOMPAS.com - Polisi memastikan tak ada tanda kekerasan pada tubuh tiga jasad yang ditemukan tertimbun tumpukan pakaian di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kepastian itu didapatkan setelah polisi melakukan visum di tubuh korban.
"Biasanya, kalau ada jejak kaki, pasti ada sisa-sisa debunya. Walaupun tipis. Tapi ini tidak kita temukan," ujar Kapolsek Banjarmasin Timur AKP Pujie Firmansyah kepada wartawan, Sabtu (11/9/2021).
Baca juga: Kronologi Penemuan 3 Jenazah Tertimbun Tumpukan Baju di Banjarmasin
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Pujie juga memastikan seluruh pintu gudang dalam keadaan baik.
"Tak ada satu pun yang mengalami kerusakan," jelasnya.
Pujie menambahkan, polisi sudah memeriksa beberapa saksi yang tinggal tak jauh dari gudang.
Dari keterangan saksi-saksi itu, ketiga korban terakhir kali terlihat pada Kamis (9/9/2021).
Setelah masuk ke dalam gudang pada hari itu, ketiga korban tak pernah lagi terlihat keluar maupun beraktivitas.
"Ada tiga saksi yang sudah kita mintai keterangan. Dari keterangan saksi-saksi tersebut, mereka terakhir melihat korban hari Kamis. Setelah itu tidak ada kontak lagi," ungkapnya.
Pujie juga mengatakan, upaya terakhir agar penyebab pasti kematian ketiga korban bisa diungkap yaitu dengan cara otopsi.
Sayangnya, kata Pujie, pihak keluarga menolak dan memilih memakamkan korban.
Baca juga: Dua Hari Tak Tampak, Satu Keluarga di Banjarmasin Ditemukan Tewas di Gudang Baju
Sebelumnya diberitakan, tiga orang yang merupakan satu keluarga di Banjarmasin, Kalsel, ditemukan tewas tertimpa tumpukan pakaian disebuah gudang di Jalan Ratu Zaleha, Banjarmasin Timur pada, Sabtu (11/9/2021).
Penemuan tiga jasad itu sontak membuat warga geger.
Mereka adalah pasangan suami istri AS (42) dan SK (33) serta anaknya SF (6).
Jasad ketiganya pertama kali ditemukan oleh Sari, anak dari pemilik gudang di mana AS dan SF bekerja.
Sari curiga setelah AS dan SK tak terlihat bekerja di toko ayahnya selama dua hari terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.