KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Satlantas Polres Bogor, Jawa Barat, menindak satu ambulans palsu yang berusaha menghindari pemeriksaan ganjil genap di Simpang Gadog, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Sabtu (11/9/2021).
Mobil ambulans palsu ini dikendarai pasangan muda-mudi yang diketahui ingin ke Puncak Bogor.
Kanit Turjawali Satlantas Polres Bogor Ipda Ardian menyebut, pengemudi ambulans itu bernama Gilang (28) asal Jakarta Timur.
Baca juga: Palsukan Pelat Nomor demi Lolos Ganjil Genap Puncak, 10 Kendaraan Ditilang Polisi
Ia mengatakan, modus yang digunakan masyarakat ini karena ambulans menjadi salah satu kendaraan yang diperbolehkan lolos ganjil genap.
"Iya (pasangan muda-mudi), bilangnya mau ambil pasien untuk dibawa," kata Ardian saat ditemui Kompas.com di Pospol Simpang Gadog, Sabtu.
"Jadi ambulans yang dikendarai itu enggak sesuai peruntukannya, artinya, ini mobil biasa yang didandani seperti ambulans, ditempeli stiker ambulance di bagian belakang dan nomor telepon gawat darurat," sambung Ardian.
Ardian menjelaskan, kasus ini terungkap saat mobil ambulans tersebut menerobos antrean dengan cara melawan arah sambil menyalakan sirine.
Polisi yang tengah bertugas di ruas jalan ganjil genap merasa aneh saat melihat ambulans tersebut. Petugas langsung menghampiri dengan maksud membantu.
Namun, saat diperiksa, rupanya mobil ambulans ini tidak membawa pasien. Kecurigaan polisi bertambah, ketika meminta sopir untuk turun dari mobil.
Tanpa disangka, keluarlah seorang pria mengenakan celana pendek dan di sampingnya ada perempuan mengenakan sweeter.
"Ya itu karena ngelawan arah pakai sirine terus ada mobil di belakangnya mengikuti. Makanya saya berhentikan semua dan diperiksa. Pengakuannya, dia berkelit akan menjemput pasien. Katanya butuh kecepatan. Tapi itu kalau membawa pasien kritis, inikan enggak ada pasien di dalam," ungkapnya.
Ketika diperiksa, sopir asal Jakarta Timur ini mengaku akan menjemput pasien. Namun, ia kembali berkilah bahwa dirinya diminta untuk menjemput atasannya di Puncak.
Saat diperiksa, lanjut Ardian, di dalam kendaraan yang dilengkapi rotator dan strobo tersebut sangat minim alat perlengkapan medis.
Tak sampai di situ, petugas tidak menemukan pasien atau orang sakit. Melainkan menemukan speaker di atas emergency bed.
"Kemudian logikanya juga kacau pas diperiksa, kenapa ambulansnya dari Bekasi, kenapa enggak dari sini saja, kan ada RS Ciawi dan RS Parung. Kan ada juga ambulans Puskesmas, desa," ucap Ardian.
Baca juga: Tanaman Hias Monstera Variegata dari Karanganyar Laku Rp 225 Juta, Pembeli: Ini Spesial