Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkah Daur Ulang Kantong Semen Bekas, Wanita di Banyuwangi Ini Ketiban Rezeki

Kompas.com - 11/09/2021, 16:55 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Siapa sangka limbah kantong semen bisa diolah menjadi kerajinan bernilai ekonomi tinggi.

Di tangan Dessy Darmawati Setyaningutami (43), wanita asal Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi, Jawa Timur ini limbah kantong semen disulap menjadi tas, dompet, sandal hingga payung.

Padahal, biasanya kertas kantong semen hanya jadi limbah bangunan yang sering berakhir di tempat sampah.

Baca juga: Olah Pangan Lokal, Usaha Kelompok Masyarakat Ini Beromzet Jutaan Rupiah Selama Pandemi

Dessy menjual hasil kerajinan tangannya seharga Rp 100.000 hingga Rp 800.000.

Ia saat ini masih mengerjakan sesuai pesanan. Biasanya pembelinya datang dari luar Banyuwangi.

"Ada teman yang memesan dari daerah Jawa tengah, ada yang dari Jakarta. Untuk harga mulai dari 100.000 hingga 800.000 rupiah, tergantung keunikannya," katanya saat ditemui Senin (30/8/2021).

Dessy mengatakan, bahan dari kantong semen cukup unik.

Selain bahannya kuat, setelah diolah karakter dari kantong semen mirip sekali dengan produk dari bahan kulit.

"Terkadang banyak teman-teman dan konsumen tidak menyangka bila produk yang saya buat berasal dari kertas semen," kata Dessy.

Setiap pembuatan kerajinan ini, ia menambahkan motif menggunakan teknik ecoprint.

Baca juga: Mahasiswa Unair Olah Lendir Bekicot Jadi Hand Sanitizer

Menurutnya, hal ini membuat kesan produk menjadi lebih estetis dan elegan.

"Sama sekali tidak menimbulkan kesan norak meskipun hanya terbuat dari limbah," kata dia.

Dessy mengatakan, proses pengerjaan tidak dilakukan sendiri. Ia mengerjakannya bersama warga di lingkungannya.

"Untuk bagian pemotongan bahan, proses ecoprint hingga finishing saya kerjakan sendiri. Namun, untuk proses penjahitannya dilakukan oleh masyarakat. Jadi ya supaya dapat membagi rezeki, apalagi saat ini masih dalam suasana pandemi," ujarnya.

Ia mengaku, idenya ini sekaligus sebagai upaya peduli lingkungan dengan memanfaatkan limbah menjadi barang yang bernilai.

Dessy berharap, hasil karyanya ini dapat menjadi bukti dan inovasi baru untuk menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan sampah.

"Masyarakat tidak hanya memilih dan memilah sampah tapi tahu juga bagaimana cara mengolahnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com