Menurut cerita orangtua dahulu kelima makam itu pernah akan dipindahkan ke makam kerabat Mangkunegaran Astana Bibis Luhur.
Tetapi, tidak mau dipindah dan meminta makamnya tetap berada di kompleks rumahnya.
"Dulu ada orang yang nyepi gitu. Memohon makamnya tidak dipindahkan," kata dia.
Terpisah, Pengageng Wedono Satriyo Mangkunegaran, KRMT Lilik Priarso Tirtodiningrat membenarkan lima makam di kompleks rumah warga di Jalan Sutab Syahrir Pasar Legi adalah putra keturunan Mangkunegara IV.
"Betul, putra keturunan Mangkunegara IV," ungkap dia.
Lilik mengatakan, sebelum didirikan rumah seperti sekarang, kawasan itu dahulunya merupakan tempat pemakaman untuk putra Mangkunegara IV.
Baca juga: Ribuan Burung Pipit Berjatuhan di Bali, Ini Dugaan Penyebab dan Analisanya
"Dulu belum ada rumah. Dulu makam putra-putra Mangkunegara IV semua masih kecil-kecil," kata dia.
Makam itu sampai sekarang masih dirawat dan setiap menjelang puasa selalu diziarahi.
Adapun untuk perawatan makam diserahkan kepada pemilik rumah.
Sehingga apabila ada makam yang rusak langsung diperbaiki pemilik rumah.
"Yang punya rumah harus tetap merawat makam-makam itu. Karena sudah di rumah orang kami doakan dari sini (Pura Mangkunegaran)," kata Lilik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.