Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2021, 06:00 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Kemudian Eri dipindah ke Bagian Bina Program yang di mana Kabag Bina Program saat itu dipimpin oleh Tri Rismaharini, mantan Wali Kota Surabaya yang menjabat sebagai Menteri Sosial (tahun 2000).

Saat menjadi anak buah Risma, Eri mulai dikenal luas di lingkungan Pemkot Surabaya, karena menjadi inisiator dengan membuat pelayanan elektronik di bidang pengadaan barang dan jasa (e-Procurement).

Eri bahkan pernah menjadi tenaga ahli Bappenas dan menjadi narasumber di sejumlah pemda di Indonesia.

Sebab, e-Procurement saat itu termasuk yang pertama di Indonesia untuk mewujudkan pemerintahan bersih dan anti korupsi.

Hak atas kekayaan intelektual aplikasi e-procurement itu adalah atas nama Eri Cahyadi.

Sehingga, pada 2006, Eri dipercaya menjabat Direktur Sekretariat Layanan e-Procurement untuk memastikan APBD bersih dari praktik koruptif demi kesejahteraan masyarakat.

Empat tahun berselang, pada 2010, Eri mendapatkan jabatan struktural sebagai Kepala Sub Bagian Pembinaan dan Pengendalian Bagian Bina Program.

Setahun kemudian, Eri dipercaya sebagai Sekretarais selaku Koordinator Utama LPSE Surabaya untuk mengelola dan mengawal pengadaan barang dan jasa secara terbuka melalui sistem elektronik yang bebas dari potensi kecurangan.

Baca juga: Eri Cahyadi Sebut Pembelajaran Tatap Muka di Surabaya Sudah Sesuai Inmendagri dan SKB 4 Menteri

Pada tahun 2012, Eri diangkat sebagai Plt Kepala Bagian Bina Program dan diberi tanggung jawab untuk mengawal program dan rencana strategis Pemkot Surabaya agar seluruh kegiatan yang dijalankan mampu memberi dampak optimal bagi masyarakat.

Kemudian, pada 2013, Eri juga dipercaya sebagai Kepala Bidang Tata Bangunan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang untuk menjalankan kewenangan bidang tata bangunan serta mendukung pemenuhan kebutuhan sarana prasarana infrastruktur Surabaya.

Pada 2015, Eri Cahyadi diangkat sebagai Sekretaris Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang dan bertugas untuk mengoordinasikan penyelenggaraan urusan umum, perlengkapan, kepegawaian, program, perencanaan dan keuangan agar operasional dinas berjalan optimal.

Kemudian, pada 2017, Eri diberi amanah untuk menjabat sebagai Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) dan bertanggung jawab menjalankan penataan perumahan dan kawasan permukiman.

Pembangunan infrastruktur juga dipacu untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memastikan tata kota yang baik dan tidak menyingkirkan rakyat dari laju pembangunan.

Setahun berselang, pada 2018 Eri dipindah sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.

Di tahun yang sama, Eri juga merangkap sebagai Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) hingga tahun 2020 sebelum akhirnya maju sebagai calon Wali Kota Surabaya pada Pilkada 2020 lalu.

Karier politik Eri Cahyadi

Mantan pegawai negeri sipil yang kini dikenal sebagai politisi PDI-P itu awalnya tidak punya niatan maju di Pilkada Surabaya 2020.

Sebab, rekomendasi partai saat itu turun atas nama dirinya pada H-3 sebelum pendaftaran. Bahkan, saat itu ia belum mengajukan pengunduran diri sebagai PNS.

Saat itu Eri masih sempat berdiskusi dengan orangtua, Urip Suwondo dan Mas Ayu Esa Aisjah.

Setelah mendapat restu dari orangtua, Eri memantapkan hatinya dan menerima tawaran dari PDI-P untuk maju sebagai Calon Wali Kota Surabaya.

Eri pun terjun ke dunia politik praktis dengan bergabung sebagai kader PDI-P yang dipimpin Megawati Soekarno Putri.

Dalam Pemilihan Kepala Daerah Surabaya yang digelar pada tahun 2020, Eri maju sebagai calon wali kota dan berpasangan dengan kader PDI-P Armuji.

Pasangan ini diusung PDI-P dan didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pasangan tersebut mengarungi pesta demokrasi melawan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung koalisi besar berisi delapan partai, yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Partai Demokrat, dan Partai Nasdem.

Eri Cahyadi-Armuji berhasil memenangkan Pilkada Surabaya 2020 dan kemudian dilantik sebagai wali kota dan wakil wali kota Surabaya 2021-2024 oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi pada 26 Februari 2021.

Pelantikan sebagai Wali Kota Surabaya itu berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 131.35-368 Tahun 2021 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Hasil Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2020 di Kabupaten dan Kota pada Provinsi Jawa Timur atas nama Wali Kota Surabaya terpilih Eri Cahyadi.

Keputusan itu ditandatangani pada Februari 2021 oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com