KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat bertemu dengan perwakilan PT Sun Cable Indonesia.
Pertemuan yang digelar di Hotel Borobudur Jakarta itu, membahas proyek peletakan kabel listrik bawah laut Australia-Asean Power Link (AAPowerLink).
Dalam pertemuan itu, Viktor mengaku setuju dan tidak keberatan atas proyek bentang kabel Australia-Singapura yang direncanakan melintasi perairan laut NTT.
Tepatnya, akan melintang sisi timur hingga barat Pulau Sumba serta sisi selatan Pulau Sabu Raijua.
Baca juga: Profil Viktor Bungtilu Laiskodat
Pertemuan itu, merupakan tindak lanjut kerja sama sebelumnya yang telah disepakati oleh pemerintah pusat, melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Namun, Viktor menekankan kepada pihak perusahaan untuk melanjutkan komunikasi bersama perwakilannya, guna membahas dampak yang akan ditimbulkan.
Selain itu, Viktor menegaskan perusahaan PT Sun Cable Indonesia, agar proyek tersebut dapat memberikan manfaat atas kehadiran mereka di perairan laut NTT.
"Oke, tidak ada masalah. Pasti kami akan dukung, karena saya tahu ini terbaik untuk dunia. Jelas harus ada manfaatnya," ujar Viktor, dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com dari Biro Administrasi Pimpinan Pemprov NTT, Jumat (10/9/2021) malam.
"Selanjutnya nanti silahkan paparkan ke tim kami, karena tentu ada hal-hal yang harus dipertimbangkan dari segi lingkungan dan fungsi laut. Ditinjau juga apa-apa saja yang dapat memengaruhi dan sebagainya," kata Viktor lagi.
Sementara itu, Contributor Representatif PT Sun Cable Indonesia, Eric Dito menuturkan, proyek kabel listrik Australia-Singapura yang mereka garap tetap akan melibatkan daerah di Indonesia.
Sebab, kata dia, proyek pembangkit listrik tenaga surya yang terbentang 12.000 hektare di Australia itu, akan menghubungkan kabel di dua negara tersebut.
Erik juga meyakini, jika proyek tersebut juga akan memberikan manfaat kepada daerah NTT.
Pihaknya akan melibatkan berbagai pihak di Indonesia, khususnya sumber daya manusia lingkup universitas lokal maupun nasional selama proses kegiatan pra-rekontruksi.
“Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur, atas dukungannya terhadap proyek ini. Kami sangat mengapresiasi dan menindaklanjuti semua masukan dari bapak terlebih manfaat dari proyek ini untuk kesejahteraan masyarakat NTT,” kata dia.
“Ke depan sesuai harapan Bapak Gubernur, kami akan maksimalkan semua potensi yang ada di NTT, di mana jelas ada transfer of knowledge, serta efek ganda terhadap perekonomian melalui manufaktur dan jasa di Indonesia," ujar dia.