Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 dengan CT Value 1,8 di RSLI Surabaya, Ternyata Dites dengan Metode Berbeda

Kompas.com - 10/09/2021, 17:43 WIB
Ghinan Salman,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) mengklarifikasi temuan pasien Covid-19 yang memiliki CT Value 1,8 meski sudah dirawat hampir dua pekan.

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan RSLI, Fauqa Arinil Aulia mengatakan, pasien dengan nilai CT value di angka 1,8 itu diperiksa menggunakan metode isolated isothermal-PCR (ii-PCR) yang berbeda dengan metode reverse transcription PCR (RT-PCR).

Hasil pemeriksaan menggunakan metode isotermal PCR pelaporannya menggunakan indeks rasio dengan penghitungan di bawah 1,15 dinyatakan negatif dan 1,8 positif.

Baca juga: Heboh Temuan Pasien Covid-19 dengan CT Value 1,8 di RSLI Surabaya, Begini Penjelasan Dokter

Ia juga memastikan pasien dengan CT Value 1,8 itu merupakan pasien umum atau reguler dan bukan pasien pekerja migran Indonesia (PMI).

"Yang dimaksud angka 1,8 ini adalah pasien umum confirmed (bukan kelompok PMI) yang akan masuk rumah sakit di RSLI. Cut-off negatifnya di bawah 1,15," kata Fauqa saat dikonfirmasi, Jumat (10/9/2021).

Fauqa menjelaskan, pada dasarnya PCR terbagi dalam beberapa jenis, termasuk RT-PCR dan ii-PCR.

Jika menggunakan metode RT-PCR, temperatur yang digunakan adalah pada proses amplifikasi gen target bersiklus-siklus.

Sementara pada ii-PCR, temperaturnya cenderung konstan (isothermal).

Baca juga: BOR RSLI Surabaya Turun, Pengelola: Jangan Lengah, Antisipasi Varian Baru

Untuk CT Value dari hasil pemeriksaan RT-PCR pun, menurutnya, nilai ambang batas negatifnya bisa beragam. 

"Rasio (ii-PCR) ini berbeda dengan CT-Value pelaporan hasil dari alat RT-PCR. CT-Value dari RT-PCR, cut-off negatifnya juga bermacam-macam, tergantung instrumen dan reagen yang digunakan," kata dia.

Apabila CT value pasien berada di angka 1,8 dengan metode iiPCR, maka jika dikonversi dalam satuan yang ada pada metode RT-PCR, hasilnya berada di angka 20 ke bawah.

"Hasil kedua metode ini sama-sama rendah sehingga dibutuhkan pemeriksaan lanjutan dengan whole genome sequencing (WGS). Ini anjuran dan tata laksana dari Satgas Penanganan Covid-19 pusat," ujar dia.

Adapun SOP rujukan pemeriksaan lebih lanjut dengan WGS dari Kemenkes terdapat 9 poin dan diberlakukan kepada pelaku perjalanan internasional atau pekerja migran yang tiba di Indonesia, warga dari daerah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga, area di mana terjadi peningkatan kasus dan kluster/penularan yang cepat, orang yang berpartisipasi dalam uji coba vaksin dan atau telah divaksinasi secara lengkap.

Baca juga: Temuan Pasien dengan CT Value 1,8 di RSLI Surabaya, Diduga Terpapar Varian Baru Covid-19

Kemudian, orang dengan riwayat infeksi dan infeksi ulang, orang dengan gangguan kekebalan tubuh (autoimmune disorder) dan penyakit komorbid, anak-anak dengan usia di bawah 18 tahun pada daerah yang terjadi peningkatan kasus pada anak.

"Selain itu, oang yang berusia di bawah 60 tahun dengan gejala klinis parah, tidak memiliki penyakit penyerta, dan kasus positif SARS-CoV-2 yang kontak dengan kasus SARS-CoV-2 Varian of Concern dan Varian of Interest," ujar dia.

Ilustrasi Tes swabKOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi Tes swab

Dia mencontohkan, hasil rasio dari monitoring RT-PCR kelompok PMI beberapa didapatkan CT Value masih rendah menjelang hari ke-14 perawatan, yakni di bawah 25.

RSLI sudah mengirim beberapa sampel para PMI yang dirawat dengan kondisi khusus ke TDC Kampus C Unair.

Fauqa menuturkan, para PMI adalah pelaku perjalanan luar negeri sehingga perlu diisolasi 14 hari dan dimonitor dengan swab PCR di awal kedatangan.

"Apabila negatif bisa pulang dan apabila positif akan dirawat hingga 14 hari dan bila tidak ada lagi indikasi klinis, simtomatik, dan komorbid lainnya, bisa pulang," kata dia.

Sedangkan sampel yang khusus, akan tetap dilanjutkan proses penelitiannya.

Hasilnya pun, menurut Fauqa, tentunya tidak serta merta bisa diumumkan ke publik karena masing-masing pihak mempunyai kewenangan sendiri-sendiri.

Baca juga: Angka Kematian Lansia akibat Covid-19 di Magetan Tinggi, Pemkab Gencarkan Vaksinasi

"Terhadap data 879 pasien yang CT Value-nya di bawah 25, tidak kita kirimkan semua sampelnya. Hanya yang long of stay-nya panjang (di atas 10 hari) yang kami kirimkan," tutur dia.

Sejak Mei 2021, RSLI total sudah mengirimkan 78 sampel, di antaranya yang sudah keluar 1 varian South of Africa, 1 varian UK, 9 Varian Delta, pada beberapa bulan yang lalu.

"Sedangkan untuk sebulan terakhir ini belum ada hasil yang dikabarkan. Sekarang masih berproses," ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com