Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Meminta Pemkot Yogyakarta Gunakan Stok Vaksin yang Dicadangkan

Kompas.com - 10/09/2021, 15:16 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta untuk menggunakan seluruh stok vaksin yang dimiliki.

Pasalnya, Pemkot Yogyakarta mencadangkan sebanyak 114.000 vaksin untuk diberikan kepada penerima dosis kedua.

"Jadi beliau di satu sisi mengapresiasi kedua mengingatkan capaian vaksinasi Kota Yogyakarta sudah 60 persen dan pelajarnya 85 persen," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (10/9/2021).

Baca juga: Jokowi: Kita Harus Siapkan Transisi dari Pandemi ke Endemi

Namun, Presiden Jokowi mempertanyakan cakupan vaksin termasuk tinggi mengapa stok vaksin yang dimiliki Pemkot Yogyakarta masih tinggi.

"Kita masih punya 114.000. Karena itu kami cadangkan untuk memberikan keamanan yang sudah divaksin pertama," jelas dia.

Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, saat ditemui di kompleks Kepatihan Kota Yogyakarta setelah rapat bersama Presiden Jokowi, Jumat (10/9/2021)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, saat ditemui di kompleks Kepatihan Kota Yogyakarta setelah rapat bersama Presiden Jokowi, Jumat (10/9/2021)

Haryadi menambahkan, Jokowi berpesan kepada Pemkot Yogyakarta, agar menggunakan seluruh cadangan vaksin yang dimiliki. 

"Enggak usah (cadangkan), adanya berapa disuntikan saja. Dosis kedua urusan pemerintah pusat, pasti kalau minta bantuan dosis kedua akan dipercepat," kata Haryadi menirukan pesan Jokowi.

Baca juga: Rapat dengan Sultan HB X, Ini Pesan Jokowi untuk Kepala Daerah di DIY

Menurut dia, jika seluruh cadangan vaksin yang dimiliki Pemkot Yogyakarta diberikan ke warganya maka akan mempercepat dan mempermudah pihaknya untuk melakukan vaksinasi dosis pertama.

"Beliau minta untuk segera, bagi saya ini menguntungkan karena Yogyakarta tinggal sekitar 125.000 lagi sementara saya masih punya 114.000," ucapnya.

Haryadi menambahkan dari 114.000 cadangan vaksin di Kota Yogyakarta 35.000 di antaranya adalah vaksin jenis Moderna.

Sejauh ini, Pemkot Yogyakarta hanya memberikan vaksin Moderna untuk tenaga kesehatan.

"Saya mengatakan pejabat kota tidak ada yang pakai moderna," kata dia.

Baca juga: Jokowi Targetkan 70 Persen Warga Indonesia Sudah Vaksin di Akhir Tahun

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan setelah rapat bersama Jokowi berpesan kepada kepala daerah agar mempercepat vaksinasi di daerah masing-masing.

Bupati dan wali kota juga diminta berhati-hati saat membuka sektor wisata, ekonomi dan pendidikan.

Terkait vaksinasi Sultan menyampaikan sekarang ini di DIY setiap harinya baru bisa melakukan vaksinasi ke sekitar 11.000 orang.

Baca juga: Jokowi Datang, Mural di Dinding Kota Yogyakarta Dihapus

Dengan capaian ini, maka akan sulit untuk mencapai target 100 persen warga DIY sudah mendapatkan vaksinasi.

"Saya kira ndak bisa (Oktober 100 persen) kalau enggak 20.000 per hari. kita masih di angka 11.000-an perhari. Harapan saya 80 persen sudah tercapai pada Oktober sekarang kan baru 66 persen, yang penting dosis pertama punya imunitas," ujar Sultan ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (10/9/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com