JAYAPURA, KOMPAS.com - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Ignatius Yogo Triyono angkat bicara terkait asal usul lima senjata api yang disita dari dua anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) berinisial YU dan KU, di Batom, Pegunungan Bintang.
Yogo mengatakan, kelima senjata api itu bukan milik TNI dan Polri.
"Ini bukan senjata dari TNI-polri, jadi dipastikan ini dari luar, Bouganville, Papua Nugini (PNG)," kata Yogo lewat keterangan tertulis, Kamis (9/9/2021).
Kedua anggota KKB beserta senjata api yang disita kini telah berada di Jayapura.
Ignatius menegaskan, aparat keamanan akan terus mendalami hasil penangkapan tersebut dan mencari tahu siapa yang berada di balik aksi tersebut.
Baca juga: Detik-detik 2 Anggota KKB Dikepung di Tengah Sungai, Bermula Perahu Rusak
Namun, ia menduga, YU dan KU merupakan bagian dari kelompok Ngalum Kupel.
Yogo salut dengan tindakan personel Koramil 1715-05/Batom yang meringkus dua anggota KKB dan menyita lima senjata api tersebut.
"Keempat Babinsa ini membuat prestasi yang luar biasa," kata Yogo.
Apalagi, personel TNI itu meringkus pelaku tanpa mengeluarkan tembakan, tak ada korban dalam penangkapan itu.
"Tanpa mengeluarkan tembakan dan tidak ada korban, mereka mendapat lima senjata api. Hal ini juga mendapat apresiasi yang luar biasa dari bapak Kasad," kata Ignatius.
Sebelumnya, personel TNI menangkap dua orang yang diduga anggota KKB di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, di Distrik Oksibil, Selasa (7/9/2021).
Dari dua orang tersebut, TNI mengamankan total lima pucuk senjata api.
Baca juga: TNI Tangkap 2 Anggota KKB Papua Berikut 5 Pucuk Senjata, Ini Identitasnya
Di antaranya dua pucuk senjata api jenis M-16 yang salah satunya dilengkapi dengan pelontar granat, dan satu pucuk senapan laras panjang rakitan.
"Personel Koramil 1715-05/Batom beserta dengan Linmas Distrik Batom berhasil menangkap dua orang anggota KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo," ujar Danrem 172/PWY Brigjen Izak Pangemanan, melalui keterangan tertulis, Selasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.