Siwa menjelaskan, Sekolah PMI adalah tempat memperoleh berbagai informasi emperis awal, yang berkaitan dengan dunia pekerja migran Indonesia yang digerakkan oleh para mantan PMI dengan pendekatan 5W+H.
Sekolah PMI juga, lanjut dia, diartikan tanpa batas sebagai suatu proses edukasi dan literasi pembelajaran, tanpa terikat pada gedung dan kurikulum.
"Para pengajar di sekolah itu yakni mantan PMI baik legal atau ilegal. Sedangkan pesertanya itu yakni calon PMI dan anggota keluarganya atau masyarakat umum yang berminat pada informasi tentang PMI," jelasnya.
Bahan utama yang dipakai oleh para pengajar, yakni foto-foto atau video dari para mantan PMI yang memperlihatkan kondisi atau suasana nyata di tempat bekerja selama masih berada di negara penempatan.
Baca juga: Tugas dan Fungsi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)
Selain itu, juga menggunakan informasi lain berupa potongan berita yang bersumber dari media TV atau YouTube terkait kejadian yang menimpa PMI.
Termasuk juga, berita positif tentang PMI yang berhasil menyejahterakan keluarganya, atau bahan cetak atau noncetak lainnya yang diperoleh dari pemerintah atau pihak lainnya yang mendukung semangat dan tujuan Sekolah PMI.
Siwa berharap, dengan adanya sekolah PMI ini dapat menurunnya prevalensi calon PMI dalam proses penempatan ilegal karena mempercayai calo atau sindikat penempatan ilegal.
Selain itu, bisa meminimalisir para calon PMI menjadi pemakai atau kurir narkoba selama bekerja di negara penempatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.