Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau yang Diduga Terkam Remaja 15 Tahun di Hutan Riau Tertangkap

Kompas.com - 09/09/2021, 21:35 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) masuk ke dalam perangkap yang dipasang petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau di Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Kamis (9/9/2021).

Harimau ini dievakuasi karena diduga memangsa seorang remaja berusia 15 tahun berinisial MA di kawasan hutan areal PT Uniseraya.

"Tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIB, tim menemukan harimau sumatera masuk ke dalam box trap atau perangkap. Perangkap ini kita pasang sebelumnya sekitar 50 meter dari lokasi ditemukan jasad korban yang diduga diterkam harimau," kata Pelaksana tugas (Plt) BBKSDA Riau Hartono dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Terlena Main Hape di Hutan, Remaja Tewas Diterkam Harimau, Kepala dan Kemaluan Hilang

Dia menyebutkan, harimau sumatera dibius terlebih dahulu sebelum dievakuasi oleh petugas BBKSDA Riau bersama Yayasan Arsari.

Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui harimau itu berjenis kelamin betina yang berusia sekitar tiga tahun.

Berdasarkan hasil observasi oleh tim  medis, kata Hartono, harimau itu ternyata korban jerat.

Baca juga: Pemburu Harimau di Riau Ternyata Juga Menjerat Rusa dan Beruang

Satwa buas dilindungi itu mengalami luka jerat di kaki depan sebelah kanan, yang mengakibatkan bengkak dan membusuk hingga dimakan belatung.

"Selanjutnya, harimau ini akan dilakukan observasi dan pengobatan di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) di Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat," sebut Hartono.

Sementara itu, pihaknya mengingatkan kembali kepada masyarakat agar tidak memasang jerat dengan alasan apapun, karena dapat membahayakan satwa liar yang dilindungi.

"Kami juga meminta pihak perusahaan (PT Uniseraya)  aktif melakukan pembersihan jerat di wilayah konsesinya," kata Hartono.

Baca juga: Soal Tiga Harimau Sumatera Mati Terjerat di Aceh, Polisi Periksa Pemasang Perangkap

 

Konlik harimau dan warga

Sebagaimana diberitakan, konflik antara harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dan manusia terjadi di Desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau.

Seorang bocah laki-laki tewas diterkam hewan buas dilindungi itu.

Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Mahfud ketika dikonfirmasi membenarkan konflik hewan dan manusia ini.

"Benar, kejadiannya kemarin sore, Minggu (29/8/2021), sekitar pukul 17.30 WIB. Korban berinisial MA, umur 15 tahun," ujar Mahfud melalui sambungan telepon, Senin (30/8/2021).

Dia mengatakan, korban diterkam didekat pondok tempat tinggalnya bersama orangtuanya.

Korban diterkam lalu dibawa ke dalam hutan.

Atas kejadian itu, keluarga bersama warga setempat berupaya mencari korban.

"Jasad korban ditemukan malamnya sekitar pukul 22.50 WIB. Korban ditemukan dalam kondisi tanpa kepala," sebut Mahfud.

Pihaknya mengaku akan menerjunkan tim ke lokasi untuk penanganan konflik.

"Hari ini tim kita turunkan ke lokasi, termasuk membawa sejumlah peralatan seperti perangkap untuk melakukan evakuasi (harimau sumatera). Tapi, tim akan melihat dulu seperti apa kondisi di lapangan," kata Mahfud.

Pihaknya berduka cita atas meninggalnya anak akibat diterkam harimau sumatera tersebut.

Sementara itu, masyarakat disekitar konflik diminta untuk tetap waspada dan diimbau agar tidak mengambil tindakan anarkis terhadap satwa dilindungi tersebut.

"Masyarakat kita minta agar tidak melakukan anarkis terhadap harimau. Kami akan berupaya melakukan penanganan semaksimal mungkin dengan melibat kepolisian, TNI dan masyarakat tempatan," kata Mahfud.

Untuk diketahui, harimau sumatera sebelumnya sempat beberapa kali muncul di permukiman warga Desa Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau.

Harimau sempat menerkam ternak ayam dan kambing milik warga.

Bahkan, harimau juga sempat menyerang seorang pria pencari kayu di dalam hutan pada Juli 2021 lalu.

"Kita belum bisa memastikan apakah harimau yang sama dalam kejadian konflik ini," pungkas Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com