PEKANBARU, KOMPAS.com - Pascakebakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, Banten, seluruh Lapas dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) di Provinsi Riau melakukan pengecekan instalasi listrik.
Pasalnya, kebakaran Lapas Tangerang salah satunya diduga akibat korsleting listrik.
Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Riau M Hilal mengaku bahwa semua Lapas dan Rutan di Riau sudah kelebihan kapasitas.
"Sudah kelebihan kapasitas semuanya. Seluruhnya padat. Total isinya sekitar 12.000 orang," sebutnya.
Baca juga: Lapas Polewali Mandar Kelebihan Penghuni 75 Persen, Kapasitas 250 Orang Diisi 464 Napi
Dari total itu, sambung dia, 95 persen isinya narapidana kasus narkoba.
Selain kelebihan kapasitas, kondisi tempat tinggal para narapidana juga sudah tua dimakan usia.
Oleh sebab itu, Hilal mengatakan bahwa pihaknya sudah memerintahkan seluruh kepala satuan kerja untuk mengecek instalasi listrik.
Baca juga: Di Lampung, Rutan dan Lapas Juga Kelebihan Kapasitas, APAR Diperbanyak untuk Cegah Kebakaran
"Sejak Juni 2021, kita sudah melakukan antisipasi kebakaran dan sebagainya,kata Hilal saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (9/9/2021) sore.
"Jadi, pascakebakaran (Lapas Tangerang) itu kemarin saya sudah instruksikan kepada semua kepala Lapas, Rutan, Bapas dan Rubbasan yang ada di Riau secara serentak untuk mengambil langkah pemeriksaan instalasi listrik serta sarana dan prasarana lainnya."
"Bahkan, kordinasi langsung dengan PLN untuk mengontrol kabel-kabel dan sebagainya barangkali ada yang rusak dimakan atau pun mungkin instalasi yang sudah rusak atau usang harus segera diganti."
"Jangan tunggu peristiwa itu terjadi baru diperbaiki. Kadang-kadang alasannya klasik tidak ada anggaran atau tidak ada biaya. Tapi, kenapa setelah kejadian, bisa diperbaiki," imbuhnya.
Baca juga: 19 Rutan dan Lapas di Sumsel Sudah Melebihi Kapasitas, Ada yang Daya Tampung 300 Diisi 1.133 Napi