Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bengawan Solo Tercemar Ciu, Ini Respons Wali Kota Solo Gibran

Kompas.com - 09/09/2021, 16:45 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Sungai Bengawan Solo tercemar limbah ciu. Kondisi ini ternyata menjadi sorotan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Putra sulung Presiden Joko Widodo itu menduga, pencemaran terjadi karena para pemilik usaha industri alkohol membuang limbahnya ke aliran Sungai Bengawan Solo.

Baca juga: Antisipasi NIK Bocor, Gibran Sarankan Sertifikat Vaksin Covid-19 Tidak Dicetak

Dirinya berencana akan berkoordinasi dengan kabupaten sekitar Kota Solo untuk mengatasi masalah itu.

"Nanti kita koordinasi kabupaten sekitar. Itukan dari perusahaan yang menghasil ciu (alkohol)," kata Gibran.

Baca juga: Sekolah di Solo Tak Perlu Simulasi Tatap Muka, Gibran: Kalau Sudah Siap Silakan

Operasional IPA dihentikan sementara

Direktur Utama (Dirut) PDAM Solo, Agustan mengecek kondisi air Bengawan Solo yang tercemar limbah ciu, Kamis (9/9/2021).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Direktur Utama (Dirut) PDAM Solo, Agustan mengecek kondisi air Bengawan Solo yang tercemar limbah ciu, Kamis (9/9/2021).

Direktur Utama (Dirut) PDAM Solo, Agustan, mengatakan, air baku dari Bengawan Solo tak bisa diolah akibat pencemaran itu.

Pihaknya memilih untuk menghentikan sementara Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi.

"Pukul 06.00 WIB tadi pengolahan (IPA Semanggi) kita hentikan sementara operasionalnya," kata Agustan ditemui di IPA Semanggi, Solo, Kamis (9/9/2021).

Baca juga: Keluh Kesah Warga Bantaran Bengawan Solo yang Berulang Kali Terdampak Limbah Ciu


Namun demikian, kata Agustan, penghentian sementara operasional IPA Semanggi tidak mengganggu pasokan air bersih ke 6.000 pelanggan di Kecamatan Pasar Kliwon, meliputi Kelurahan Semanggi, Mojo, Sangkrah dan Gajahan.

"Kalau berhenti sampai sore hari pasokan air ke pelanggan masih aman. Tampungan air masih cukup sampai sore hari. Jadi ke palanggan tidak ada masalah," ungkapnya.

Baca juga: Bengawan Solo Tercemar Ciu, PDAM Toya Wening Pastikan Pasokan Air ke Pelanggan Aman

Paling parah 2019

Kondisi air sungai Bengawan Solo, Rabu (8/9/2021)Dok. Diro Beni Susanto/ Kepala Desa Ngloram Kondisi air sungai Bengawan Solo, Rabu (8/9/2021)

Sementara itu, kata Agustan, pencemaran ciu di Bengawan Solo bukan pertama kalinya terjadi.

Pencemaran paling parah sempat terjadi pada tahun 2019. Saat itu pihaknya terpaksa mencari suplai air bersih dari daerah lain.

"Paling parah dulu 2019 kita sampai droping air bersih karena IPA tidak bisa mengolah air bersih akibat tercemar limbah ciu," ungkapnya.

Kata Agustan, setiap memasuki musim kemarau debit air Bengawan Solo menurun sehingga tingkat pencemaran akibat limbah ciu semakin tinggi.
"Tahun 2019 dulu pernah terjadi (pencemaran limbah ciu). Kalau 2020 lumayan bagus kondisi airnya sehingga tidak ada permasalahan. Baru tahun ini kejadian lagi," kata Agustan.

(Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com