Pihaknya pun mengaku kesulitan untuk memastikan apakah kapal ikan itu tenggelam atau atau terkena badai.
Hal itu lantaran saat dilakukan pencarian di koordinat itu, tidak ditemukan puing-puing kapal yang tenggelam.
Meski begitu, pihaknya tetap melakukan monitoring melalui vessel monitoring system (VMS) atau tracking pemilik kapal.
Hilangnya KM Bali Permai 169 pertama kali diterima Kantor Basarnas Bali pada Jumat (30/7/2021) siang pukul 11.30 Wita dari pemilik kapal yakni Made Yudiarta dari PT Putra Jaya Kota.
Berdasarkan laporan yang diterima Basarnas Bali, kapal ikan tersebut berangkat dari Pelabuhan Benoa menuju fishing ground pada hari Sabtu (10/7/2021).
Baca juga: Rombongan Danrem Brigjen TNI Indra Heri Baku Tembak dengan KNPB di Papua Barat, Begini Kronologinya
Baik perusahaan dan ABK terakhir berkomunikasi menggunakan radio pada Sabtu (24/7/2021).
Kemudian, Selasa (27/7/2021) pukul 17.21 Wita, KM Bali Permai-169 sudah tak terdeteksi pada VMS atau tracking pemilik kapal.
KM Bali Permai 169 dengan call sign YE 4178 berukuran panjang 27,5 meter dan lebar 7,65 meter itu dinyatakan hilang kontak (lost contact).
Meski telah dilakukan pencarian, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) bersama JRCC Australia serta stakeholder terkait belum menemukan keberadaan kapal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.