Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu, Diduga Sudah Berlangsung 5 Tahun

Kompas.com - 09/09/2021, 12:27 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Sungai Bengawan Solo yang berada di daerah Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sempat tercemar limbah.

Kepala Desa Ngloram, Diro Beni Susanto mengatakan, pencemaran tersebut diduga akibat adanya limbah ciu.

"Kondisi air Bengawan Solo kemarin cokelat kehitaman. Informasi yang berkembang itu tercemar limbah seperti tahun-tahun lalu limbah ciu bekonang itu loh," ucap Diro Beni saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/9/2021).

Baca juga: Bengawan Solo Tercemar Ciu, PDAM Toya Wening Berhenti Operasi Sementara

Menurutnya, tercemarnya air sungai tersebut bukan pertama kali terjadi di daerahnya.

"Setiap tahun, masuk musim kemarau seperti ini. Sudah berlangsung sekitar 5 tahun ke belakang," katanya.

Dengan adanya pencemaran air tersebut, tentu saja merugikan masyarakat yang menggantungkan kesehariannya dari air Sungai Bengawan Solo.

"Hanya saja mungkin dengan adanya pencemaran Bengawan Solo otomatis ya mengganggu keseharian mereka mencari ikan, memancing," jelasnya.

"Dengan adanya limbah Bengawan Solo yang kemarin ikannya mabuk (pladu) itu kan secara otomatis akan mengurangi mata pencaharian mereka, karena biasanya limbah itu berpengaruh lama dengan kehidupan di Bengawan Solo, seperti ikan, udang dan lain sebagainya," imbuhnya.

Baca juga: Viral, Video Penampakan Buaya di Sungai Bengawan Solo, Ini Kata BKSDA Jatim

Sebelumnya, Perumda Air Minum Toya Wening atau PDAM Solo menghentikan sementara operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi karena tercemar limbah ciu.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Solo, Agustan, mengatakan penghentian sementara operasional IPA Semanggi karena air baku dari Sungai Bengawan Solo tidak bisa diolah.

"Pukul 06.00 WIB tadi pengolahan (IPA Semanggi) kita hentikan sementara operasionalnya," kata Agustan ditemui di IPA Semanggi.

Menurut Agus, penghentian sementara operasional IPA Semanggi tidak mengganggu pasokan air bersih ke 6.000 pelanggan di Kecamatan Pasar Kliwon, meliputi Kelurahan Semanggi, Mojo, Sangkrah dan Gajahan.

"Kalau berhenti sampai sore hari pasokan air ke pelanggan masih aman. Tampungan air masih cukup sampai sore hari. Jadi ke palanggan tidak ada masalah," ungkapnya.

Agustan mengatakan, akan terus melakukan observasi untuk mengetahui perkembangan kondisi air Bengawan Solo.

Seandainya kandungan limbah ciu yang mencemari air Bengawan Solo berkurang, maka pengolahan IPA Semanggi bisa dimulai kembali.

"Kalau melihat kondisinya dibandingkan dengan hari Selasa kemarin ini lebih pekat. Kalau hari Selasa kemarin kita berhenti dari pukul 06.00 WIB. Kemudian pukul 12.00 WIB kita sudah bisa mengambil air kembali untuk bisa diolah," ungkap Agustan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Regional
Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Regional
Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Regional
Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Regional
Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Regional
Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Regional
Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Regional
Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Regional
Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Regional
Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com