SOLO, KOMPAS.com - Perumda Air Minum Toya Wening atau PDAM Solo menghentikan sementara operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi karena tercemar limbah ciu.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Solo, Agustan, mengatakan penghentian sementara operasional IPA Semanggi karena air baku dari Sungai Bengawan Solo tidak bisa diolah.
"Pukul 06.00 WIB tadi pengolahan (IPA Semanggi) kita hentikan sementara operasionalnya," kata Agustan ditemui di IPA Semanggi, Solo, Kamis (9/9/2021).
Baca juga: Gerebek Rumah Produksi Miras, Polisi Sita Ratusan Liter Ciu dan Tuak di Banyumas
Menurut Agus penghentian sementara operasional IPA Semanggi tidak mengganggu pasokan air bersih ke 6.000 pelanggan di Kecamatan Pasar Kliwon, meliputi Kelurahan Semanggi, Mojo, Sangkrah dan Gajahan.
"Kalau berhenti sampai sore hari pasokan air ke pelanggan masih aman. Tampungan air masih cukup sampai sore hari. Jadi ke palanggan tidak ada masalah," ungkapnya.
Agustan mengatakan akan terus melakukan observasi untuk mengetahui perkembangan kondisi air Bengawan Solo.
Seandainya kandungan limbah ciu yang mencemari air Bengawan Solo berkurang, maka pengolahan IPA Semanggi bisa dimulai kembali.
"Kalau melihat kondisinya dibandingkan dengan hari Selasa kemarin ini lebih pekat. Kalau hari Selasa kemarin kita berhenti dari pukul 06.00 WIB. Kemudian pukul 12.00 WIB kita sudah bisa mengambil air kembali untuk bisa diolah," ungkap Agustan.
Baca juga: Viral, Video Penampakan Buaya di Sungai Bengawan Solo, Ini Kata BKSDA Jatim
Penghentian sementara operasional IPA Semanggi akibat air Bengawan Solo tercemar limbah ciu tidak hanya terjadi sekali.
Tetapi, setiap memasuki musim kemarau debit air Bengawan Solo menurun sehingga tingkat pencemaran akibat limbah ciu semakin tinggi.
"Tahun 2019 dulu pernah terjadi (pencemaran limbah ciu). Kalau 2020 lumayan bagus kondisi airnya sehingga tidak ada permasalahan. Baru tahun ini kejadian lagi," kata Agustan.