Cahyono Putra (17), seorang siswa sekolah menengah atas (SMK) di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, meninggal dunia sehari setelah disuntik vaksin Covid-19 pada Rabu (1/9/2021).
Ibu kandung Cahyono, Ani Anggraeni (40) mengatakan, anaknya sebenarnya dalam kondisi pemulihan pengobatan penyakit lambung.
Bahkan, Cahyono masih mengonsumsi sisa obat penyakit lambungnya saat ikut belajar tatap muka di sekolah dan saat proses vaksinasi.
Sebelum disuntik vaksin, menurut Ani, Cahyono juga telah menyampaikan informasi mengenai riwayat penyakit dan pengobatan kepada petugas vaksinasi.
Usai vaksin, Cahyono sempat mengeluhkan merasaka nyeri dan lemas. Ia kemudian ditemukan meninggal di dalam kamarnya.
Baca juga: Pelajar SMK Meninggal Usai Divaksin, Ternyata Sedang dalam Pengobatan
Sang pemilik terkejut lantaran pada bagian paha sapi miliknya terdapat tulisan 'B Lopo', yang tak lain adalah nama pencuri sapi.
Sapi itu juga pulang dalam kondisi terikat tali dan terdapat cap bertulis 'DP' di bagian lain tubuhnya. Selain itu tanduk dan telinga sapi terlihat telah dipotong.
Tulisan tersebut membuka jalan bagi petugas kepolisian untuk menemukan dan meringkus pelaku yang bernama Benyamin Lopo (47) yang tak lain tetangga satu desa dari pemilik sapi.
Baca juga: Sapi Curian Tiba-tiba Pulang ke Rumah Pemilik, di Tubuhnya Tertulis Nama Pencuri
Meski demikian, di sisi lain, pihak rumah sakit tetap menilai Nenek Lasmi menyalahi aturan.
Menurut Direktur RSAM Lampung Lukman Pura saat pandemi semua akses masuk ke rumah sakit sangat terbatas.
"Jangankan pedagang, pengunjung dan pasien saja dibatasi," kata Lukman kepada wartawan, Rabu (8/9/2021).
Bahkan, Lukman mengatakan, keberadaan para pedagang kecil seperti Nenek Lasmi sangat bisa membawa penyebaran Covid-19 ke dalam lingkungan rumah sakit.
"Seorang ahli jantung, perawat jantung, terkontaminasi oleh kunjungan tipikal nenek ini. Dia (pedagang) yang membawa infeksi kepada perawat saya. Perawat jantung saya, pengalaman 30 tahun, mati oleh kunjungan Nenek ini," kata Lukman.
Baca juga: Direktur RSAM: Ahli Jantung Saya Meninggal karena Orang Semacam Nenek Lasmi