Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil dan Sejarah Kabupaten Lamongan

Kompas.com - 09/09/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

Mengetahui hal tersebut, Sunan Giri memanggil Hadi untuk pulang. Setelah tiba di Kasunanan Giri di kawasan Gresik, Hadi mendapatkan pangkat sebagai Rangga.

Pangkat tersebut memungkinkan Hadi untuk memimpin pemerintahan di tempat baru. Oleh Sunan Giri, Hadi yang dipanggil Ranggahadi diminta untuk mencari daerah yang bernama Kenduruan.

Baca juga: Lamongan Masuk PPKM Level 1, Maharani Zoo Akan Kembali Dibuka bagi Wisatawan

Ia pun kembali ke daerah yang pertama kali ia datangi dan melanjutkan perjalanan ke utara.

Di utara, dia menemukan sebuah wilayah yang tandus dan sedang mengalami kekeringan. Ranggahadi kemudian mengirim utusan ke Sunan Giri II untuk memberi bantuan.

Utusan kemudian kembali dengan membawa seperangkat tombak bernama 'Cis'. Tombak itu kemudian ditancapkan ke tanah dan menyemburkan air.

Warga yang melihat keajaiban itu kemudian menaruh kepercayaan pada Ranggahadi dan memeluk Islam.

Di kawasan tersebut, Ranggahadi membentuk pemerintahan. Namun, karena wilayah tersebut bukan tujuan utamanya, rombongan Rangga Hadi melanjutkan perjalanan ke arah timur.

Baca juga: Sunan Giri, Menyebarkan Islam Lewat Permainan Kanak-kanak

Di wilayah ketiga ini, Ranggahadi juga kembali berhadapan dengan bencana kekeringan. Seperti sebelumnya, dia menancapkan tombak dan atas kuasa Tuhan, air memancar di wilayah itu.

Warga sekitar kemudian juga menaruh hormat pada Rangga Hadi dan memeluk Islam.

Rangga Hadi kemudian melanjutkan perjalanan ke arah utara hingga sampai di wilayah tujuannya, yaitu Kenduruan.

Di Kenduruan, ia pun membentuk pemerintahan dan fasilitas keagamaan. Kenduruan sampai sekarang masih ada dan tetap bernama Kampung Kenduruan yang masuk wilayah Kelurahan Sidokumpul wilayah Kecamatan Lamongan.

Ranggahadi memiliki kecakapan untuk membina, mengarahkan, membimbing, dan melayani rakyat atau dalam bahasa Jawa disebut ngemong.

Dari sifat tersebut, Rangga Hadi mendapat julukan sebagai Mbah Lamong. Hingga kawasan yang dipimpin oleh Mbah Lamong kemudian dikenal dengan nama Lamongan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

FX Rudy Ungkap Pesan Khusus dari Megawati Soekarnoputri

FX Rudy Ungkap Pesan Khusus dari Megawati Soekarnoputri

Regional
Bus ALS Terbalik di Jalur Padang-Bukittinggi, Kernet Tidur dan Selamat

Bus ALS Terbalik di Jalur Padang-Bukittinggi, Kernet Tidur dan Selamat

Regional
Sebut Penjaringan Cawalkot PDI-P Solo Sudah Ramai, Gibran: Makin Banyak Pilihan, Makin Bagus

Sebut Penjaringan Cawalkot PDI-P Solo Sudah Ramai, Gibran: Makin Banyak Pilihan, Makin Bagus

Regional
Dorong Kelancaran Arus Mudik dan Balik Lebaran, Pemkab Wonogiri Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di 8 Titik

Dorong Kelancaran Arus Mudik dan Balik Lebaran, Pemkab Wonogiri Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di 8 Titik

Regional
Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Alkatiri Meninggal Dunia, Dimakamkan Hari Ini di Sukoharjo

Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Alkatiri Meninggal Dunia, Dimakamkan Hari Ini di Sukoharjo

Regional
'Ngaku' untuk Beli Susu Anak, Pria yang Mencuri hingga Seret Karyawan Alfamart Semarang Ditangkap Polisi

"Ngaku" untuk Beli Susu Anak, Pria yang Mencuri hingga Seret Karyawan Alfamart Semarang Ditangkap Polisi

Regional
35 Persen Pemudik Belum Kembali dari Sumatera, Gelombang Arus Balik Diprediksi Masih Terjadi

35 Persen Pemudik Belum Kembali dari Sumatera, Gelombang Arus Balik Diprediksi Masih Terjadi

Regional
PDI-P Tutup Pintu Bobby di Pilkada Sumut 2024, Gibran: Tenang Aja

PDI-P Tutup Pintu Bobby di Pilkada Sumut 2024, Gibran: Tenang Aja

Regional
Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga di Lebong Bengkulu

Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga di Lebong Bengkulu

Regional
Gibran Mengaku Bahas Kemungkinan Ajak PDI-P Koalisi untuk Kuasai Parlemen di Rumah Prabowo

Gibran Mengaku Bahas Kemungkinan Ajak PDI-P Koalisi untuk Kuasai Parlemen di Rumah Prabowo

Regional
Gempa Magnitudo 5 Guncang Alor NTT, Tak Berisiko Tsunami

Gempa Magnitudo 5 Guncang Alor NTT, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Sekeluarga Tewas di Mobil Terjebak Lumpur di Jambi, Saudara Tolak Otopsi

Sekeluarga Tewas di Mobil Terjebak Lumpur di Jambi, Saudara Tolak Otopsi

Regional
Digigit Anjing, Warga di Sikka Terluka Parah

Digigit Anjing, Warga di Sikka Terluka Parah

Regional
Erni Ditemukan Tewas Terkapar di Jalan, Diduga Terkena Peluru Nyasar

Erni Ditemukan Tewas Terkapar di Jalan, Diduga Terkena Peluru Nyasar

Regional
Kebakaran Rumah di Ambon, Penghuni Tewas Terjebak Kobaran Api

Kebakaran Rumah di Ambon, Penghuni Tewas Terjebak Kobaran Api

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com