Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Magetan Masih PPKM Level 4, Khofifah Janjikan Penambahan Stok 20.000 Vial Vaksin Covid-19

Kompas.com - 08/09/2021, 20:03 WIB
Sukoco,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com –  Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan memberikan tambahan kuota vaksin sebanyak 20.000 vial bagi Kabupaten Magetan yang masih menerapkan PPKM level 4 bersama Kabupaten Ponorogo.

“Kalau yang tadi disepakati 20.000. Tapi kalau nakesnya semangat dan para lansianya semangat bisa  lebih dari 20.000,” ujar Khofifah, Rabu (08/09/2021).

Khofifah menambahkan, pada dasarnya angka terkonfirmasi covid 19 di Kabupaten Magetan dan Ponorogo sudah menurun.

Baca juga: Magetan Masih PPKM Level 4, Bupati: Terus Terang, Saya Minta Tambahan Kuota Vaksin ke Gubernur

 

Namun masih tingginya angka meninggal pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari lansia di Magetan masih menjadi perhatian sehingga perlu dilakukan vaksinasi secara serentak.

“Penduduk lansia di Magetan kira-kira 20 persen, jadi akan ada vaksinasi secara lebih masif,” imbuhnya.

Pentingnya input data

Khofifah meminta Bupati Magetan dan Bupati Ponorogo meningkatkan angka testing dan tracing menyusul kondisi kedua kabupaten yang masih menerapkan PPKM level 4. 

Mantan menteri sosial itu juga meminta keduanya berupaya menurunkan angka kematian karena kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan keterisian rumah sakit (BOR) pada dasarnya telah turun. 

Ia juga meminta pemerintah daerah memperhatikan input data Covid-19 ke aplikasi P-Care.

“Semuanya sudah ada aplikasi yang akan menjadi indikator untuk mengukur proses penanganan dan pengendalian Covid-19,” ucapnya.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Hanya Magetan dan Ponorogo yang Masih Level 4 di Jatim

Khofifah mengingatkan pentingnya input data tracing yang dilakukan karena organisasi kesehatan dunia WHO mematok standar 1:15.

Artinya tiap satu orang terkonfirmasi positif Covid-19, maka harus dilakukan tracing  terhadap 15 orang.

“Tetapi kalau itu tidak semua di-entri ke Silacak, ya tidak terlacak,” katanya.

Khofifah mengaku menemukan adanya upaya tracing yang tidak terinput dalam sistem karena permalasahan teknis.

Ketiadaan sambungan internet menjadi kendala karena untuk melakukan input data harus melalui akun e-mail.

Sementara ketiadaan sinyal membuat data tidak masuk ke aplikasi Silacak.

Baca juga: Masih Terapkan PPKM Level 4, Pemkab Magetan Fokuskan Vaksinasi pada Lansia, Ini Alasannya

Dalam kesempatan itu, Khofifah juga mengingatkan input data pelaksanaan testing. Sebab, perbedaan pelaksanaan testing dengan penggunaan swab antigen dan swab lab PCR bisa menjadi kendala input data.

Penggunaan swab antigen bisa dimasukkan kategori testing, namun swab antigen belum auto rilis.

“Yang auto rilis adalah swab dengan menggunakan swab PCR. Kalau itu dengan KTP mana saja bisa muncul, dari lab PCR yang semua itu auto rilis. Tapi kalau swab antigen harus entri ke NAR, new all record. Jadi masing masing itu punya aplikasi,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com